Ari Maryanto blog's

Dunia ini fana. Manusia hidup di dunia sekejap saja. Toh, kehidupan dunia yang hanya sementara ini nyatanya telah menjebak banyak manusia untuk tenggelam mencari kesenangan yang seolah tidak ada habisnya. Kehidupan akhirat yang kekal abadi pun kemudian terlupakan. Ya, keinginan manusia akan kesenangan hidup ini seolah tidak ada batasnya. Setelah terpenuhi satu keinginan, akan muncul keinginan yang lain, begitu seterusnya. Hingga segala cara akan ditempuh demi menggapai keinginan akan kesenangan atas segala hal yang bersifat duniawi, tidak peduli lagi baik buruk, halal haram, dan dosa serta neraka. Yang penting dapat hidup senang bergelimang harta dan memiliki kedudukan. Seandainya manusia mengetahui betapa kehidupan akhirat itulah sebenar-benar kehidupan, kehidupan yang tidak ada lagi kematian, tentu mereka akan mengambil apa-apa yang ada dalam kehidupan dunia ini sedikit saja dan seperlunya. Sayangnya, kesadaran akan hal ini faktanya tidak dimiliki semua orang. Hing...

mencoba jangan takut mencoba "hal kebaikan" karena Tuhan menyukai orang yang mencoba

Sukses adalah ketika kita melakukan yang terbaik yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki sendiri. Bukan dengan mengharapkan apa yang menjadi milik orang lain. Hidup itu layaknya waktu yang terus berjalan dan takkan pernah bisa kembali lagi. Jadi pergunakanlah waktumu sebaik mungkin Langkah terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan cara menciptakan sendiri masa depan tersebut Orang yang mampu belajar dari kegagalan adalah pemenang, namun orang yang selalu menutupi kegagalan adalah pecundang Jangan pedulikan orang yang mencaci maki dan membenci anda, karena dia bukan orang yang pantas mendapat perhatian dari anda. Karena yang paling utama adalah orang yang selalu ada untuk anda. Jika engkau gagal pada hari ini, janganlah engkau berputus asa, karena masih ada hari besok dan seterusnya yang akan mengajakmu menjadi lebih sukses. Seseorang dikatakan gagah perkasa, itu bukanlah orang yang bertubuh besar dan kuat, namun orang yang mampu mengendalikan em...

Kaidah Ghunnah _ حكم غنّة المشدّة _ (Hukum Ghunnah yang Ditekankan) Ghunnah atau dengung juga berlaku dalam setiap pengucapan mim ( مّ ) dan nun ( نّ ) yang bertasydid. Cara membacanya adalah dengan menghentakan dan memperjelas suara mim ( مّ ) atau nun ( نّ ) yang bertasydid sambil mendengungkan ke dalam hidung selama tiga harokat.                                                 Contoh : عَمَّ يَتَسَآءَلُوۡنَ -     بِـرَبِّ النَّاسِ -      فَتَـيَمَّـمُوۡا صَعِيۡدًا     -          وَ النّٰـزِعٰتِ غَرۡقًا

Kaidah Mim Mati احكم الميم الساكنة Hukum Mim Mati Ketika huruf mim mati ( مۡ ) dalam sebuah ayat maka secara umum ulama bersepakat dalam cara membaca mim tersebut dengan tiga kategori sebagai berikut : _ إخفاء شفوي _ Ikhfa’ syafawi adalah mim mati ( مۡ ) bertemu dengan huruf ba’ ( ب ). Cara pengucapannya mim nampak samar disertai dengan ghunnah. Contoh : تَـرۡمِيۡهِمۡ بِحِجَارَةٍ _ إدغام شفوي/ إدغام مثلين _ Idghom syafawi adalah mim mati ( مۡ ) bertemu dengan huruf mim ( م ). Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah. Contoh : إِنَّـهَا عَلَيۡهِمۡ مُؤۡصَدَةٌ _ إظهار شفوي _ Izhhar syafawi adalah adalah mim mati ( مۡ ) bertemu dengan selain huruf mim ( م ) dan ba’ ( ب ). Cara pengucapan mim harus nampak jelas terutama jika bertemu fa’ ( ف ) dan waw ( و ) dikarenakan kedua huruf ini mempunyai makhroj yang berdekatan dengan mim ( م ). Contoh : اَلَمۡ تَـرَ كَيۡفَ        -    ...

Kaidah Iqlab _ إقلاب _ (Mengganti) Pengucapan nun sukun ( نۡ ) atau tanwin ( ـً, ـٍ, ـٌ ) yang berubah menjadi mim ketika bertemu dengan huruf ba’ ( ب ), dalam pengucapan huruf iqlab ini tidak membentuk mim sempurna karena kedua bibir tidak merapat dengan sempurna diiringi dengan dengung dan ikhfa’. Contoh : مِنۡ بَعۡدِ   -          سَيِّـئَةٍ بِمِثۡلِهَا        -          عَلِيۡـمٌ بِمَا يَـفۡعَلُوۡنَ يَسۡتَنۡبِعُوۡنَكَ         -          سُلۡطٰنٍ بِـهٰذَا  Latihan 1. إقلاب جَزَآءً بِۢـمَا كَانُوۡا -                وَ تَفۡرِيۡقًا بَۢـيۡنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ -        تِسۡعَ أٰيَاتٍ بَۢـيِّنٰتٍ وَ قُلۡنَا مِنۡ بَۢـعۡدِهٖ-       وَ...