CONTOH RANCANGAN AKTUALISASI CPNS

CONTOH RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI ‎BELAJAR SISWA DI BIDANG MAPEL ‎AGAMA ISLAM PADA KELAS 7B ‎DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SUKOHARJO


DISUSUN OLEH:‎
    Nama    ‎: Ari Maryanto
    NIP    ‎: 19890103 201902 1 002‎
    Gol/Angkatan    ‎: III/ X
    No. Presensi    ‎: 38‎
    Jabatan    ‎: Guru Agama Islam
    Unit Kerja    ‎: UPTD SMP Negeri 3 Mojolaban‎

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN X
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO ‎
BEKERJASAMA DENGAN ‎

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH ‎
PROVINSI JAWA TENGAH
‎2019‎
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI ‎BELAJAR SISWA DI BIDANG MAPEL ‎AGAMA ISLAM PADA KELAS 7A ‎DAN 7B DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN ‎
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SUKOHARJO

Sukoharjo, 22 April 2019‎
Peserta Diklat


ARI MARYANTO
NIP. 19890103 201902 1 002‎

Diperiksa dan disetujui oleh:‎
    Pembimbing    Mentor



Diyah Mubarokah A., S.Pi., M.Pi.‎    Sigit Yulianto, S.Pd., MSi.‎
Widyaiswara Ahli Muda    Wakasek Humas
NIP. 19690109 199703 2 002‎    NIP.19660706 198903 1 012‎
‎ ‎
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL: RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI ‎BELAJAR SISWA DI BIDANG MAPEL ‎AGAMA ISLAM PADA KELAS 7A ‎DAN 7B DI SMP NEGERI 3 MOJOLABAN ‎
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SUKOHARJO

TELAH DISEMINARKAN:‎
Di            ‎: Sukoharjo
Pada Tanggal    ‎: 23 April 2019‎
Peserta Diklat

ARI MARYANTO
NIP. 19890103 201902 1 002‎
    Pembimbing    Mentor


Diyah Mubarokah A., S.Pi., M.Pi.‎    Sigit Yulianto, S.Pd., MSi.‎
Widyaiswara Ahli Muda    Wakasek Humas
NIP. 19690109 199703 2 002‎    NIP.19660706 198903 1 012‎
Narasumber

Kristiana Widiawati, S.Pi., M.T‎
Widyaiswara Ahli Muda
NIP. 19711204 199903 2 007 ‎
PRAKATA
Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarakatuh,‎
    Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa ‎yang selalu melimpahkan kebaikan, rahmat, dan nikmat-Nya, ‎Rancangan “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aneka Profesi ‎Guru Kelas SMP Negeri 3 Mojolaban” akhirnya dapat terselesaikan ‎dengan baik. Shalawat dan salam penyusun panjatkan kepada Nabi ‎Muhammad SAW, yang senantiasa menjadi teladan terbaik bagi umat ‎manusia.Penyusun berharap melalui rancangan aktualisasi ini pembaca ‎dapat memahami berbagai upaya untuk mengaktualisasian nilai-nilai ‎dasar Akuntabilitas, Nasionaliseme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan ‎Anti Korupsi.‎
    Penyusun menyadari rancangan aktualisasi ini jauh dari ‎sempurna.Penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat selesai atas ‎partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, ‎penyusun menyampaikan terimakasih kepada:‎
‎1.‎    Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala Badan ‎Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa ‎Tengah,‎
‎2.‎    Joko Triyono, S.H., M.H. selaku Kepala Badan Kepegawaian, ‎Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Sukoharjo,‎
‎3.‎    Kristiana Widiawati, S.Pi., M.T sebagai Narasumber yang telah ‎memberikan saran demi sempurnanya rancangan aktualisasi ini,‎
‎4.‎    Diyah Mubarokah A., S.Pi., M.Pi.‎ Sebagai pembimbing yang telah ‎membantu dan membimbing penyusunan aktualisasi ini,‎
‎5.‎    Sigit Yulianto, S.Pd., MSi.‎ selaku mentor yang telah mengarahkan ‎dan membimbing penyusunan aktualisasi ini,‎
‎6.‎    Para Widyaiswara Kabupaten Sukoharjo dan Provinsi Jawa Tengah ‎yang telah memberikan pengetahuan, motivasi, dan bimbingan ‎selama persiapan rancangan aktualisasi,‎
‎7.‎    Guru-guru SMP Negeri 3 Mojolaban yang telah mengarahkan, ‎membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan rancangan ‎aktualisasi,‎
‎8.‎    Teman-teman peserta latihan dasar CPNS 2019 angkatan X dan ‎angkatan XI yang telah berbagi pengatuhan dan pengalaman serta ‎memberikan memotivasi,‎
‎9.‎    Seluruh keluarga yang telah membantu dan memberikan motivasi,‎
‎10.‎    Semua pihak yang telah membantu penyusunan rancangan ‎aktualisasi ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu,‎
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas kebaikan ‎kepada beliau semua. Penyusun berharap rancangan aktualisasi ini ‎bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.‎
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Sukoharjo, 22 April 2019‎
    Penyusun,‎




    ARI MARYANTO
    NIP. 19890103 201902 1 002‎ ‎
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL    ‎..............................................................................‎    i   
HALAMAN PERSETUJUAN    ‎..............................................................‎    ii
HALAMAN PENGESAHAN    ‎................................................................‎    iii
PRAKATA    ‎............................................................................................‎    iv
DAFTAR ISI    ‎.........................................................................................‎    vi
DAFTAR TABEL    ‎.................................................................................‎    vii
DAFTAR GAMBAR    ‎................................................................................‎    viii
BAB I  PENDAHULUAN
A.‎    Latar Belakang    ‎........................................................................‎    ‎1‎
B.‎    Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah ‎    ‎.....................................‎    ‎3‎
C.‎    Tujuan    ‎.......................................................................................‎    ‎13‎
D.‎    Manfaat    ‎...................................................................................‎    ‎13‎
BAB II LANDASAN TEORI
A.‎    Sikap Perilaku Bela Negara    ‎.....................................................‎    ‎15‎
B.‎    Nilai Dasar ASN    ‎.......................................................................‎    ‎16‎
C.‎    Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI    ‎.................................‎    ‎23‎
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A.‎    Profil Organisasi    ‎.......................................................................‎    ‎29‎
B.‎    Tugas Jabatan Peserta Diklat    ‎..................................................‎    ‎36‎
C.‎    Role Model    ‎...............................................................................‎    ‎39‎
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A.‎    Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan ‎
dengan Nilai ANEKA ‎    ‎................................................................‎    ‎41‎
B.‎    Jadwal Rancangan Aktualisasi    ‎.................................................‎    ‎53‎
C.‎    Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala    ‎...........................‎    ‎54‎
BAB V PENUTUP    ‎...............................................................................‎    ‎55‎
DAFTAR PUSTAKA    ‎............................................................................‎    ‎56‎
DAFTAR RIWAYAT HIDUP    ‎..................................................................‎    ‎57‎
‎ ‎
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu-Isu di SMP Negeri 3 Mojolaban    ‎....................‎    ‎3‎
Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL    ‎........................................................‎    ‎6‎
Tabel 1.3 Tabel Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL    ‎.............‎    ‎7‎
Tabel 1.4 Indikator Metode USG    ‎.........................................................‎    ‎8‎
Tabel 1.5 Tabel Parameter USG    ‎.........................................................‎    ‎9‎
Tabel 1.6 Analisis kualitas isu menggunakan metode USG    ‎.................‎    ‎10‎
Tabel 1.7 Gagasan Kegiatan dan Aktor    ‎.................................................‎    ‎11‎
Tabel 3.1 Data Siswa Tiga Tahun Terakhir    ‎..........................................‎    ‎29‎
Tabel 3.2 Data Ruang    ‎............................................................................‎    ‎30‎
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan    ‎.............................‎    ‎31‎
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi    ‎.........................................‎    ‎45‎
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi    ‎................................................‎    ‎58‎
Tabel 4.2 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala    ‎.......................‎    ‎60‎
‎ ‎
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Mojolaban    ‎...................‎    ‎35‎



BAB I
PENDAHULUAN

A.‎    Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang merdeka dan mandiri dalam ‎mengatur bangsanya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan ‎menetapkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ‎menjalankan kebijakan. ASN terdiri atas pegawai negeri sipil (PNS) ‎dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ‎‎(PPPK).Kedudukan ASN berada di tingkat pusat, daerah, dan luar ‎negeri.‎
Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN ‎menjelaskan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana ‎kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ‎ASN diharapkan dapat mencapai tujuan nasional Indonesia.Tujuan ‎tersebut tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) ‎‎1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah ‎Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ‎kehidupan bangsa dan ikut serta dalam ketertiban dunia yang ‎berdasarkan kemerdekaan.‎
Peranan pencapaian tujuan nasional Indonesia mencerdaskan ‎kehidupan bangsa dikhususkan kepada guru.Pengertian guru dalam ‎UU No. 14 Tahun 2015 yaitu guru adalah pendidik professional ‎dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, ‎mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada ‎pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, ‎dan pendidikan menengah. Keberhasilantercapainya tujuan ‎nasional didasarkan pada profesionalitas kinerja.Guru ASN yang ‎professional selalu berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi ‎akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti ‎korupsi yang sering disingkat dengan ANEKA
Kaitannya dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, UU No. ‎‎20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan ‎tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan ‎dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabak ‎dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk ‎berkembangnya potensi peserta didik agar manusia yang beriman ‎dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, ‎berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang ‎demokratis serta bertanggung jawab. Pengertian pendidikan menurut ‎UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk ‎mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta ‎didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki ‎kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ‎kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan ‎dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Lebih khususnya, ‎pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar dalam mempersiapkan ‎siswa untuk mengetahui dan mengamalkan tuntunan ajaran agama ‎Islam disertai dengan menghargai penganut agama yang berbeda ‎dalam hubungan umat beragama. ‎
Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam sering ‎mengalami berbagai masalah. Masalah tersebut menjadi isu yang ‎hangat diperbincangkan walaupun tingkat kebenarannya perlu ‎diteliti ulang. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan April ‎‎2019 di SMP Negeri 3 Mojolaban, ditemukan beberapa masalah ‎yaitu:‎
‎1.‎    Kurang optimalnya peran guru dalam menggunakan metode ‎pembelajaran
‎2.‎    Kurang optimalnya penggunaan sarana masjid sekolah dalam ‎kegiatan pembelajaran
‎3.‎    Kurangnya penanganan guru dalam mendampingi peserta didik ‎melakukan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.‎
‎4.‎    Kurang optimalnya guru dalam membimbing kegiatan membaca ‎Al Qur’an dengan fasih
‎5.‎    Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan prestasi ‎belajar siswa di bidang Mapel Agama Islam
Permasalahan yang terjadi di atas terpilih masalah “Kurang ‎optimalnya guru dalam meningkatkan prestasi belajar ‎siswa di ‎bidang Mapel Agama Islam” sebagai fokus masalah. Kemudian, ‎masalah tersebut ditelaah menggunakan fish-bone untuk mencari ‎pokok masalahnya, maka terdapat lima masalah yaitu manusia, ‎metode, lingkungan, alat dan bahan. Dari lima masalah pokok ini ‎ASN memilah akar masalah yaitu Sebagian ‎materi ‎menggunakan ‎huruf hijaiyyah ‎sehingga siswa  ‎kebingungan, ‎Latihan mengerjakan soal yang belum maksimal, Guru ‎belum ‎melibatkan siswa ‎secara aktif dalam ‎proses ‎pembelajaran, dan ‎Belum ada ‎pembiasaan-‎pembiasaan islami.‎

B.‎    Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah
‎1.‎    Identifikasi Isu
    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru ‎dan kepalaSMP Negeri 3 Mojolaban, ditemukan beberapa isu.Isu-‎isu tersebut sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan, ‎khususnya tujuan sekolah. Isu tersebut perlu dianalisis penyebab ‎dan solusi penyelesaiannya melalui aktualisasi nilai-nilai dasar ‎ASN. Hasil isu yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:‎

Tabel 1.1 Identifikasi Isu-Isu di SMP Negeri 3 Mojolaban
No    Identifikasi Isu    Sumber isu    Keadaan Saat ‎Ini    Kondisi Yang ‎Diharapkan
‎1‎    Kurang ‎optimalnya peran ‎guru dalam ‎menggunakan ‎metode ‎pembelajaran
    Manajemen ‎ASN    Guru kurang ‎variatif dalam ‎menggunakan ‎metode ‎pembelajaran, ‎guru lebih ‎sering ‎menggunakan ‎metode ‎ceramah.‎    Guru ‎menggunakan ‎metode ‎pembelajaran ‎yang lebih ‎variatif sesuai ‎dengan materi ‎pembelajaran ‎dan karakter ‎siswa.‎
‎2‎    Kurang ‎optimalnya ‎penggunaan ‎sarana masjid ‎sekolah dalam ‎kegiatan ‎pembelajaran    Pelayanan ‎publik    Guru lebih ‎banyak ‎melakukan ‎pembelajaran di ‎dalam kelas;‎
Siswa tidak ‎terbiasa sholat ‎lima waktu ‎‎(terutama sholat ‎dhuhur yang ‎waktu ‎pelaksanaannya di sekolah);‎
Kurang ‎terbangunnya ‎iklim ‎lingkungan ‎yang ‎mendukung ‎siswa sholat    Guru ‎menggunakan ‎masjid sebagai ‎tempat ‎pembelajaran;‎
Guru ‎membiasakan ‎para siswa ‎sholat dhuhur ‎dan sholat ‎dhuha ‎berjama’ah
‎3‎    Kurang ‎optimalnya guru ‎dalam ‎membimbing ‎kegiatan ‎membaca Al ‎Qur’an dengan ‎fasih    Pelayanan ‎publik    sebagian siswa ‎
belum fasih ‎membaca Al ‎Qur’an ‎    Seluruh siswa ‎dapat ‎membaca Al ‎Qur’an dengan ‎benar dan ‎fasih
‎4‎    Kurangnya ‎penanganan ‎guru dalam ‎mendampingi ‎peserta didik ‎melakukan ‎tanggung ‎jawab ‎terhadap dirinya ‎sendiri    Manajemen ‎ASN    Siswa kurang ‎memiliki sikap ‎tanggung jawab ‎terhadap ‎dirinya sendiri, ‎misal tidak ‎mengerjakan ‎PR, tidak ‎mengerjakan ‎piket sekolah, ‎kurang peduli ‎terhadap orang ‎lain, dan ‎kurang peduli ‎terhadap ‎lingkungan    Guru dapat ‎membantu ‎siswa dalam ‎meningkatkan ‎sikap ‎tanggung ‎jawab terhadap ‎dirinya, orang ‎lain dan ‎lingkungan.‎
‎5‎    Kurang ‎optimalnya peran ‎guru dalam ‎meningkatkan ‎prestasi belajar ‎siswa di bidang ‎Mapel Agama ‎Islam    Pelayanan ‎publik    Siswa ‎mengalami ‎kesulitan dalam ‎belajar Agama ‎Islam, beberapa ‎siswa kesulitan ‎mencapai nilai ‎di atas KKM.‎    Siswa dapat ‎belajar Agama ‎Islam dengan ‎baik, semua ‎siswa dapat ‎mencapai nilai ‎di atas KKM.‎
‎2.‎    Penetapan Isu
a.‎    Penetapan Kualitas Isu menggunakan Metode APKL
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan ‎ditetapan menggunakan metode APKL. Metode APKL ‎didasarkan pada Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan ‎Layak.Parameter APKL disajikan pada tabel berikut :‎

Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL
    Indikator    Keterangan
‎1‎    ‎2‎    ‎3‎
‎1‎    Aktual (A)‎    Isu yang sedang terjadi atau dalam proses ‎kejadian, sedang hangat dibicarakan di ‎kalangan masyarakat, atau isu yang ‎diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. ‎jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian ‎masyarakat atau isu yang sudah basi.‎
‎2‎    Problematik (P)‎    Isu yang menyimpang dari harapan standar, ‎ketentutan yang menimbulkan kegelisahan ‎yang perlu segera dicari penyebab dan ‎pemecahannya.‎
‎3‎    Kekhalayakan ‎‎(K)‎    Isu yang secara langsung menyangkut hajat ‎hidup orang banyak, masyarakat pelanggan ‎pada umumnya, dan bukan hanya untuk ‎kepentingan seseorang atau sekelompok kecil ‎orang tertentu saja.‎
‎4‎    Layak (L)‎    Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, ‎dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, ‎wewenang, dan tanggung jawab.‎


Isu-isu yang sudah diidentifikasi kemudian dianalisis ‎menggunakan metode APKL. Analisis dari isu-isu yang ada ‎diSMP Negeri 3 Mojolaban menggunakan metode APKL ‎disajikan pada tabel berikut:‎

Tabel 1.3 Tabel Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL
No    Mata ‎Pelatihan ‎Terkait    Identifikasi Isu    Indikator    Keterangan
            A    P    K    L   
‎1‎    ‎2‎    ‎3‎    ‎4‎    ‎5‎    ‎6‎    ‎7‎    ‎8‎
‎1‎    Manajemen ‎ASN    ‎1.‎    Kurang ‎optimalnya peran ‎guru ‎dalam ‎menggunakan ‎metode ‎pembelajaran    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    ‎-‎    Tidak ‎Memenuhi (TM)‎
        ‎2.‎    Kurangnya ‎penanganan ‎guru ‎dalam ‎mendampingi ‎peserta ‎didik ‎melakukan ‎tanggung ‎‎jawab ‎terhadap ‎dirinya sendiri    ‎+‎    ‎+‎    ‎-‎    ‎+‎    Tidak ‎Memenuhi (TM)‎
‎2‎    Pelayanan ‎Publik    ‎3.‎    Kurang ‎optimalnya ‎penggunaan ‎sarana ‎masjid sekolah ‎dalam ‎kegiatan ‎pembelajaran    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    Memenuhi (M)‎
        ‎4.‎    Kurang optimalnya ‎guru ‎dalam ‎membimbing ‎kegiatan ‎membaca Al ‎Qur’an dengan ‎fasih    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    Memenuhi (M)‎
        ‎5.‎    Kurang optimalnya ‎peran ‏guru ‎dalam ‎meningkatkan ‎prestasi ‎belajar siswa ‎di bidang ‎Agama ‎Islam    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    ‎+‎    Memenuhi (M)‎

‎ ‎
b.‎    Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG
Penetapan isu menggunakan USG mempertimbangkan ‎urgency, seriousness, and growth.Indikator analisis metode ‎USG dijelaskan pada tabel berikut.‎
No    Komponen    Keterangan
‎1‎    ‎2‎    ‎3‎
‎1‎    Urgency    Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan ‎dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras ‎tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah ‎yang menyebabkan isu
‎2‎    Seriousness ‎    Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan ‎dengan akibat yang timbul dengan penundaan ‎pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut ‎atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain ‎kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa ‎mengakibatkan masalah lain)‎
‎3‎    Growth    Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi ‎berkembang dikaitkan kemungkinan masalah ‎penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.‎

Tabel 1.4 Indikator Metode USG

Analisis menggunakan metode USG berbeda dengan ‎metode APKL.Analisis metode USG memuat rentang skor 1-5 ‎berdasarkan parameter berikut:‎




Skor    PARAMETER
    Urgency    Seriousness    Growth
‎1‎    ‎2‎    ‎3‎    ‎4‎
‎1‎    Isu tidak ‎mendesak untuk ‎segera ‎diselesaikan    Isu tidak begitu serius ‎untuk di bahas karena ‎tidak berdampak ke hal ‎yang lain    Isu lamban ‎berkembang
‎2‎    Isu kurang ‎mendesak untuk ‎segera ‎diselesaiakn    Isu kurang serius untuk ‎segera dibahas karena ‎tidak kurang berdampak ‎ke hal
‎ yang lain    Isu kurang cepat ‎berkembang
‎3‎    Isu cukup ‎mendesak untuk ‎segera ‎diselesaikan    Isu cukup serius untuk ‎segera dibahas karena ‎akan berdampak ke hal ‎yang lain    Isu cukup cepat ‎berkembang,  ‎segera dicegah
‎4‎    Isu mendesak ‎untuk segera ‎diselesaikan    Isu serius untuk segera ‎dibahas karena akan ‎berdampak ke hal yang ‎lain    Isu cepat ‎berkembang untuk ‎segera dicegah
‎5‎    Isu sangat ‎mendesak untuk ‎segera ‎diselesaikan    Isu sangat serius untuk ‎segera dibahas karena ‎akan berdampak ke hal ‎yang lain    Isu sangat cepat ‎berkembang untuk ‎segera dicegah

Tabel 1.5 Tabel Parameter USG
Isu yang telah memenuhi syarat pada metode APKL ‎kemudian dianalisis kembali menggunakan metode USG.Isu-‎isu tersebut diberikan skor berdasarkan parameter USG, ‎kemudian diurutkan berdasarkan skor yang tertinggi.Analisis ‎isu-isu menggunakan metode USG dapat dilihat pada tabel ‎berikut.‎

Tabel 1.6 Analisis kualitas isu menggunakan metode USG
No    Isu    Indikator    Jumlah    Peringkat
        U    S    G       
‎1‎    ‎2‎    ‎3‎    ‎4‎    ‎5‎    ‎6‎    ‎7‎
‎1‎    ‎Kurang optimalnya ‎peran ‎guru ‎dalam ‎meningkatkan ‎prestasi ‎belajar siswa ‎di bidang ‎Mapel ‎Agama ‎Islam    ‎5‎    ‎5‎    ‎5‎    ‎15‎    I
‎2‎    Kurang optimalnya ‎guru ‎dalam ‎‎membimbing ‎kegiatan ‎membaca ‎Al ‎Qur’an dengan fasih    ‎4‎    ‎5‎    ‎5‎    ‎14‎    II
‎3‎    ‎Kurang ‎optimalnya ‎penggunaan ‎sarana ‎masjid sekolah ‎dalam ‎‎kegiatan ‎pembelajaran    ‎4‎    ‎5‎    ‎4‎    ‎13‎    III

c.‎    Penetapan isu yang terpilih ‎
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang ‎dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan ‎yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Langkah yang ‎dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu yang memuat focus ‎dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan, ‎mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran dari ‎setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata ‎pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak langsung) ‎dengan konteks isu. ‎
Fokus dan lokus isu adalah kurang optimalnya guru dalam ‎meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 7B di bidang Mapel ‎Agama  Islam di SMP Negeri 3 Mojolaban. Sumber isu yang diteliti ‎adalah Sebagian materi ‎menggunakan ‎huruf hijaiyyah ‎sehingga ‎siswa  ‎‎kebingungan, Latihan mengerjakan soal yang belum ‎maksimal, Guru ‎belum ‎melibatkan siswa ‎secara aktif ‎dalam ‎proses ‎pembelajaran, dan ‎Belum ada ‎pembiasaan -‎‎pembiasaan islami. Sedangkan gagasan kegiatan yang akan ‎dilakukan adalah sebagai berikut :‎

Tabel 1.7 Gagasan Kegiatan dan Aktor
Isu ‎Terpilih    Gagasan Kegiatan    Aktor ‎Yang ‎Terlibat    Peran Aktor Yang ‎Terlibat
Kurang ‎optimalnya ‎peran ‎‎guru ‎dalam ‎‎meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar ‎siswa ‎di ‎bidang ‎Mapel ‎Agama‎ ‎Islam    ‎1.‎    Melaksanakan ‎kegiatan ‎Qur’an ‎Daily
‎2.‎    Melakukan pengayaan ‎soal-soal Pendidikan ‎Agama Islam
‎3.‎    Membiasakan ‎sholat ‎dhuhur ‎berjama’ah
‎4.‎    Menerapkan ‎Metode ‎pembelajaran ‎Short Card yang ‎digabung dengan ‎TGT ‎‎(Team ‎Games ‎Tourna‎ment)‎
‎5.‎    Melaksanakan ‎Pendampingan ‎terhadap ‎siswa ‎yang ‎belum ‎bisa ‎membaca ‎tulisan arab/ Al Qur’an    Kepala ‎Sekolah, ‎Mentor, ‎ASN yang ‎melakukan ‎aktualisasi‎, Wali ‎Kelas, ‎Guru ‎Mapel, ‎Siswa    Kepala sekolah ‎sebagai penentu ‎kebijakan; mentor ‎sebagai ‎pembimbing ‎kegiatan; wali kelas ‎sebagai ‎penanggungjawab ‎kelas yang akan ‎dihabituasi; guru ‎mapel adalah guru ‎yang pada yang ‎dhuhur (jam ke-7 ‎dan 8 pada kelas ‎yang dihabituasi ‎berfungsi pemberi ‎ijin untuk ‎memperbolehkan ‎siswa sholat ‎dhuhur berjamaah; ‎siswa sebagai ‎obyek habituasi.‎

d.‎    Analisis Dampak
Dampak masalah adalah kemungkinan-kemungkinan yang ‎terjadi apabila masalah tidak diselesaikan. Dampak dari ‎masalah ‎‎“Kurang ‎maksimalnya ‎‎guru ‎dalam ‎‎meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar ‎siswa ‎di ‎bidang ‎Mapel ‎Agama ‎Islam” adalah :‎
‎1.‎    Prestasi belajar siswa dalam Mapel Agama Islam tidak ‎berkembang
‎2.‎    Pelayanan publik dalam mendapatkan mutu pembelajaran ‎Mapel Agama Islam tidak terpenuhi dengan baik
‎3.‎    Minat belajar siswa akan cenderung menurun pada Mapel ‎Agama Islam
‎4.‎    Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ‎pelajaran Agama Islam terutama yang berhuruf arab/Al ‎Qur’an
e.‎    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada ‎perancangan aktualisasi ini adalah :‎
‎1)‎    Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai ‎dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara,Whole of ‎Goverment dan Pelayanan Publik untuk ‎ ‎meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar siswa ‎di bidang ‎Mapel ‎Agama ‎Islam pada kelas 7B SMP Negeri 3 ‎Mojolaban?‎
‎2)‎    Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi sesuai Nilai ‎Dasar Aparatur Sipil Negara untuk ‎meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar siswa ‎di bidang ‎Mapel ‎Agama ‎Islam pada kelas 7B SMP Negeri ‎‎3 ‎Mojolaban‎?‎
C.‎    Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:‎
‎1.‎    Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi ‎keterkaitan prinsip manajemen ASN, Whole of Goverment, dan ‎pelayanan publik untuk meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar siswa ‎di ‎bidang Mapel ‎Agama ‎Islam pada kelas 7B SMP Negeri ‎‎3 ‎Mojolaban‎.‎
‎2.‎    Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi ‎keterkaitan prinsip nilai-nilai dasar ANEKA (akuntabilitas, ‎nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) ASN ‎pada kegiatan untuk meningkatkan ‎prestasi ‎‎belajar siswa ‎di ‎bidang Mapel ‎Agama ‎Islam pada kelas 7B SMP Negeri ‎‎3 ‎Mojolaban‎.‎

D.‎    Manfaat
‎1.‎    Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a.‎    Meningkatkan profesionalitas dalam melaksanakan tugas ‎jabatan.‎
b.‎    Memperkaya khazanah ilmu pengetahun peserta.‎
‎2.‎    Bagi Siswa
a.‎    Menambah pengetahuan siswa dalam pembelajaran.‎
b.‎    Meningkatkan prestasi belajar siswa.‎
c.‎    Meningkatkan sikap tanggung jawab siswa dalam kegiatan ‎pembelajaran.‎
d.‎    Meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran.‎
‎3.‎    Bagi SMP Negeri 3 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
a.‎    Mewujudkkan visi, misi, dan tujuan SMP Negeri 3 Mojolaban.‎
b.‎    Meningkatkan kualitas pelayanan SMP Negeri 3 Mojolaban.‎
‎4.‎    Bagi Masyarakat
a.‎    Menambah wawasan tentang nilai-nilai dasar.‎
b.‎    Mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik. ‎
BAB II
LANDASAN TEORI

A.‎    Sikap Perilaku Bela Negara
Negara terbentuk karena adanya perjanjianatau kesepakatan ‎diantara kelompok-kelompok manusia dalamsuatu wilayah atau ‎daerah tertentu untuk mewujudkankepentingan atau tujuan bersama ‎tanpa membedakan ras/suku, bahasa, agama, adat-istiadat, budaya ‎dan kepentingan politikkelompok yang ‎bersangkutan.Indonesiasebagai suatu negara termasuk negara ‎kesatuan dengan system pemerintahan yang berbentuk republik dan ‎kedaulatan beradaditangan rakyat yang dilaksanakan menurut UUD ‎tahun 1945.‎
Bangsa pada pokoknya adalah rakyat yang bersepakat ‎untukbersatu dengan tekad untuk membangun masa depan ‎bersamadengan cara membentuk negara yang akan mengatur ‎danmengurus kepentingan bersama secara adil.‎
Secara etimologimenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) ‎istilahwawasan berarti (1) hasil mewawas; tinjauan; pandangandan ‎dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Dalamkamus tersebut ‎diberikan contoh "Wawasan Nusantara" yaitu wawasan (konsepsi ‎cara pandang) dalam mencapaiTujuan Nasional yang mencakup ‎perwujudan KepulauanNusantara sebagai satu kesatuan politik, ‎sosial budaya,ekonomi dan pertahanan keamanan.‎
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3, menyebutkan ‎bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya ‎pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang Aparatur Sipil ‎Negara, yang memiliki kewajiban yang sama. Seorang ASN harus ‎mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ‎Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti ‎Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di unit kerja ‎masing-masing. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan negara ‎melalui pelayanan di masing-masing institusi merupakan salah satu ‎wujud dari bela negara.‎
Pelaksanaan kewajiban bela negara tersebut, merupakan bukti ‎dan proses bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam ‎berbakti kepada Nusa dan Bangsa, serta kesadaran untuk ‎mengorbankan diri guna membela negara. ‎

B.‎    Nilai Dasar ASN
ASN dituntut untuk mampu bersikap dan bertindak profesional ‎dalam melayani masyarakat.Sesuai dengan yang diamanatkan dalam ‎Undang-Undang No. 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan ‎mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter. ‎Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu menginternalisasikan ‎nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, ‎Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter ‎ASNakan kuat, sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan ‎kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar ASN  adalah sebagai ‎berikut: ‎
‎1.‎    Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban ‎yang harus dicapai.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap ‎individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung ‎jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN ‎dapat dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-‎indikator: kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung jawab, ‎keadilan, kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan ‎kepercayaan.‎
‎2.‎    Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta ‎yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati ‎bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan ‎atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan ‎tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.‎
Ada lima nilai dasar dari nasionalisme yang harus ‎diperhatikan, yaitu:‎
a.‎    Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa (yang memiliki ‎makna bahwa negara menjamin kemerdekaan masyarakat ‎dalam memeluk agama dan kepercayannya masing-masing).‎
b.‎    Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ‎‎(perpaduan sila pertama dan kedua menuntut pemerintah ‎dan penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti ‎kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral ‎rakyat yang mulia).‎
c.‎    Sila ketiga : Persatuan Indonesia (keberadaan bangsa ‎Indonesia adalah karena adanya persatuan yang tumbuh ‎dalam jiwa masyarakatnya dan kehendak untuk hidup ‎bersama dalam suatu wilayah geopolitik yang nyata).‎
d.‎    Sila keempat : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat ‎keijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (tradisi ‎musyawarah yang dilandasi semangat kekeluargaan, ‎keragaman masyarakat memunculkan keinginan semangat ‎persaudaraan dan kesederajatan. Kerakyatan berarti adanya ‎penghormatan terhadap suara rakyat, permusyawaratan ‎berarti menjunjung tinggi persatuan diatas kepentingan ‎pribadi dan golongan, sedangkan hikmat kebijaksanaan ‎adalah adanya landasan etis dalam demokrasi yaitu sila-sila ‎pancasila lainnya).‎
e.‎    Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia ‎‎(mewujudkan rasa keadilan sosial dengan perwujudan relasi ‎yang adil, penyediaan struktur yang menyediakan kesetaraan ‎kesempatan, proses fasilitas akses atau informasi, dan ‎dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan ‎keputusan bagi semua orang).  ‎

‎3.‎    Etika Publik
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku ‎dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ‎ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan ‎tertulis.Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah ‎laku / etika suatu kelompok khususdalam masyarakat melalui ‎ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang ‎teguh oleh sekelompok profesional tertentu.‎
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam ‎Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut :‎
a.‎    Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.‎
b.‎    Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara ‎Kesatuan Republik Indonesia 1945.‎
c.‎    Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak ‎
d.‎    Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian. ‎
e.‎    Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.‎
f.‎    Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur. ‎
g.‎    Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada ‎publik. ‎
h.‎    Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan ‎program pemerintah. ‎
i.‎    Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, ‎cepa, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun. ‎
j.‎    Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. ‎
k.‎    Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama ‎
l.‎    Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja ‎pegawai.‎
m.‎    Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan. ‎
n.‎    Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis ‎sebagai perangkat sistem karir. ‎

‎4.‎    Komitmen Mutu ‎
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada ‎orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga ‎mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan ‎untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang ‎berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan ‎pelayanan publik.‎
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu ‎yang harus diperhatikan, yaitu :‎
a.‎    Efektif ‎
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil ‎sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan ‎tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik ‎menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas ‎organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil ‎kerja, melainkan kepuasan dan terpebuhinya kebutuhan ‎pelanggan.‎
b.‎    Efisien ‎
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan ‎tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan ‎keborosan.Sedangkanm efisiensi merupakan tingkat ‎ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan ‎bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui ‎ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, ‎penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan prosedur dan ‎mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.‎


c.‎    Inovasi ‎
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran ‎baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap ‎individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang ‎diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik ‎yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan ‎atau menggugurkan tugas rutin. ‎
d.‎    Mutu ‎
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan ‎dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang ‎sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu ‎mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan ‎kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan ‎keinginannya, bahkan melampaui harapan. Ada lima dimensi ‎karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi ‎kualitas pelayanan yaitu :‎
‎1)‎    Tangibles
Bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan ‎pegawai dan sarana komunikasi.‎
‎2)‎    Reliability
Kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan ‎segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah ‎dijanjikan.‎
‎3)‎    Responsiveness
Keinginan untuk memberikan pelayanan dengan ‎tanggap.‎
‎4)‎    Assurance
Mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat ‎dipercaya.‎



‎5)‎    Empaty
Kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi ‎yang baik dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan ‎pelanggan.‎
‎5.‎    Anti Korupsi ‎
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang ‎artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi ‎dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya ‎yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ‎ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan ‎yang lebih luas lagi.‎
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan ‎pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. ‎Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, ‎yaitu :‎
‎1)‎    Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan ‎utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat ‎berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap ‎diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi ‎diri dari perbuatan curang. ‎
‎2)‎    Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain ‎menjadikan seseorang memiliki rasa kasih sayang antar ‎sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan ‎tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak ‎benar. ‎
‎3)‎    Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk ‎tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang ‎mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak ‎yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan ‎sesaat. ‎
‎4)‎    Disiplin ‎
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang ‎yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan ‎tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan ‎kekayaan dengan cara yang mudah. ‎
‎5)‎    Tanggung Jawab ‎
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan ‎menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah ‎untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama ‎manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak ‎akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.  ‎
‎6)‎    Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan ‎kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik ‎yang sebesar – besarnya. ‎
‎7)‎    Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang ‎menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi ‎kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih – lebihan.‎
‎8)‎    Berani ‎
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki ‎keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak ‎kebathilan. ‎
‎9)‎    Adil ‎
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa ‎apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil ‎merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan ‎orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.‎

C.‎    Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Terkait dengan kedudukan dan peranPNS dalam NKRI,  ‎dapat diuraikan menjadi: manajemen ASN, Pelayanan Publik dan ‎Whole of Government (WoG).‎
‎1.‎    Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk ‎menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai ‎dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari ‎praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (LAN RI, 2016).  ‎Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan ‎profesi pegawai sehingga diahrapkan agar selalu tersedia ‎sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul dan selaras ‎dengan perkembangan jaman.  Sesuai dengan pengertian ‎manajemen ASN, Peran ASN sebagai aparatur pemerintah ‎adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas ‎penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan ‎pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan ‎pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, ‎serta bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.‎
Pelaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik ‎dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ‎ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. ASN juga ‎mempunyai kewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung ‎jawabnya.  Hak PNS sesuai dengan ketentuan dalam UU ASN ‎adalah PNS berhak memperoleh:‎
a.‎    Gaji, tunjangan, dan fasilitas;‎
b.‎    Cuti;‎
c.‎    Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; ‎
d.‎    Perlindungan; dan ‎
e.‎    Pengembangan kompetensi.‎
Kewajiban dan tanggung jawab pegawai ASN disebutkan ‎dalam UU ASN adalah:‎
a.‎    Setia dan taat pada pancasila, undang-undangdasar negara ‎republik indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik ‎Indonesia, dan pemerintah yang sah; ‎
b.‎    Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; ‎
c.‎    Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat ‎pemerintah yang berwenang; ‎
d.‎    Menaati ketentuan peraturan perundangundangan; ‎
e.‎    Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, ‎kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; ‎
f.‎    Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, ‎perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik ‎di dalam maupun di luar kedinasan; ‎
g.‎    Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat ‎mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan ‎peraturan perundang-undangan; dan ‎
h.‎    Tersedia ditempatkan di seluruh wilayah negara kesatuan ‎republik indonesia.‎
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan ‎kode perilaku. Kode atik dan kode perilaku ASN bertujuan ‎untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.  Kode etik dan ‎kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi ‎para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.  Fungsi ‎kode etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi ‎dalam menyelenggarakan pemerintahan.  Fungsi tersebut ‎antara lain, yang pertama, sebagai pedoman, panduan birokrasi ‎publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan ‎kewenangan agar tindakannya dinilai baik. ‎
‎2.‎    Pelayanan Publik
Pengertian pelayanan publik dalam Undang-undang ‎Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik ‎menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau ‎rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan ‎pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ‎bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, ‎dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh ‎penyelenggara pelayanan publik. Berdasarkan  pengertian ‎tersebut ada tiga unsur penting pelayanan publik yaitu ‎organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan ‎‎(pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang ‎berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan/atau ‎diterima oleh penerima pelayanan.‎
Seorang ASN terlibat baik secara langsung maupun ‎tidak langsung dalam penyelenggaraan pelayanan publik.  ‎Kesadaran seluruh anggota ASN untuk memberikan kontribusi ‎terhadap upaya perbaikan kualitas Pelayanan publik di ‎Indonesia akan memberikan implikasi strategis jangka ‎panjang untuk mengubah kinerja birokrasi dalam memberikan ‎pelayanan publik.Pelayanan publik yang baik didasarkan ‎pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai ‎kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi.  Prinsip ‎pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan ‎prima adalah partisipatif, transparansi, responsif, tidak ‎diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, ‎akuntabel, berkeadilan.‎
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang ASN, ‎dijelaskan bahwa ASN sebagai profesi berdasarkan pada ‎prinsip-prinsip: ‎
a.‎    Nilai dasar; ‎
b.‎    Kode etik dan kode perilaku; ‎
c.‎    Komitmen, integritas moral, dan tanggungjawab pada ‎pelayanan publik; ‎
d.‎    Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; ‎Kualifikasi akademik; ‎
e.‎    Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; ‎dan
f.‎    Profesionalitas jabatan.‎
‎3.‎    Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah ‎pendekatan penyelenggaraan  pemerintah  yang  menyatukan  ‎upaya-upaya  kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor ‎dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna ‎mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen ‎program dan pelayanan publik (LAN RI, 2016). WoG juga ‎dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan ‎yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan ‎urusan-urusan yang relevan. United States Institute of Peace ‎‎(USIP) (dalam LAN RI, 2016), menyatakan “an approach that ‎integrates the collaborative effort of the departments and ‎agencies of a government to achieve unity of effort toward a ‎shared goal. Also known as interagency approach. The terms ‎unity of effort and unity of purpose are sometimes used to ‎describe cooperation among all actors, government and ‎otherwise.”‎
Kesimpulan yang didapat dari pengertian tersebut adalah ‎karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam ‎prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan ‎bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh ‎sektor dalam pemerintahan. ‎
Pentingnya WoG untuk diterapkan dalam pemerintahan ‎saat ini disebabkan oleh:‎

a.‎    Faktor eksternal
Penyebab faktor eksternal seperti dorongan publik dalam ‎mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan ‎dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah ‎yang lebih baik. Adanya perkembangan teknologi informasi, ‎situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks. ‎
b.‎    Faktor internal
Adanya faktor internal yaitu ketimpangan kapasitas sektoral ‎sebagai akibat adanya nuansa kompetisi natar sektor ‎pembangunan.‎
WoG sebagai pendekatan yang dilakukan pemerintah ‎untuk mendukung fungsi penting dan utama instansi ‎pemerintah yaitu sebagai perangkat pemberi pelayanan. ‎Pelayan yang diberikan harus memenuhi level atau kualitas ‎yang diharapkan oleh masyarakat umum. Terutama untuk ‎menghadapi masyarakat yang semakin maju dan persaingan ‎global yang ketat. ‎
Pendekatan WOG dapat dilakukan baik dari sisi ‎penataan institusi formal maupun informal, diantaranya ‎adalah sebagai berikut:‎
a.‎    Penguatan koordinasi antar lembaga; ‎
b.‎    Membentuk lembaga koordinasi khusus; ‎
c.‎    Membentuk gugus tugas; dan ‎
d.‎    Koalisi sosial.‎
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan ‎menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan ‎publik.Jenis – jenis pelayanan WoG adalah sebagai berikut:‎
a.‎    Pelayanan yang bersifat administratif ‎
Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan ‎yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang ‎dibutuhkan masyarakat. Praktek WoG dalam jenis ‎pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek-praktek ‎penyatuan penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti ‎DPMPTSP. ‎
b.‎    Pelayanan jasa
Pelayanan jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan ‎berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, ‎seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, ‎perhubungan, dan lainnya.‎
c.‎    Pelayanan barang
Pelayanan barang yaitu pelayanan yang menghasilkan ‎barang yang dibutuhkan warga masyarakat misalnya jalan, ‎perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lainnya.‎
d.‎    Pelayanan regulatif ‎
Pelayanan regulatif yaitu pelayanan melalui penegakan ‎hukuman dan peraturan perundang-unndagan maupun ‎kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan ‎masyarakat. Adapun pola pelayanan publik dibedakan dalam ‎‎5 (lima) macam pola pelayanan yaitu pola pelayanan teknis ‎fungsional, pola pelayanan satu atap, pola pelayanan satu ‎pintu, pola pelayanan terpusat, dan pola pelayanan ‎elektronik.‎
‎ ‎
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A.‎    Profil Organisasi
‎1.‎    Profil SMP Negeri 3 Mojolaban
a.‎    Nama Sekolah        ‎: SMP Negeri 3 Mojolaban‎
b.‎    NPSN            ‎: 20310725‎
c.‎    Alamat (Jl/Kec/Kab)‎    ‎: Laban, Mojolaban, Sukoharjo‎
No. Telepon        ‎: 0271 611073‎
d.‎    Koordinat            ‎: Latitude :7035,5’ LS‎
‎  Longitude : 110050,5’ BT‎
e.‎    Nama Yayasan        ‎: --‎
f.‎    Nama Kepala Sekolah    ‎: Dra. Ririen Adiatmi, M.Pd.‎
g.‎    No. Telepon/ HP        ‎: 0821b363 873 87‎
h.‎    Kategori Sekolah    ‎: Negeri‎
i.‎    Tahun Beroperasi    ‎: 1991‎
j.‎    Kepemilikan Tanah    ‎: Milik Pemerintah‎
‎1) LT/ Status‎        ‎: 12.000 M2/ Hak Pakai‎
‎2) LB‎            ‎: 3.387 M2‎
Tabel 3.1 Data Siswa Tiga Tahun Terakhir
Tahu ‎Ajaran    Kelas 7‎    Kelas 8‎    Kelas 9‎    Jumlah ‎Keseluruhan
    Siswa    Rombel    Siswa    Rombel    Siswa    Rombel    Siswa    Rombel
‎2016/‎
‎2017‎    ‎285 ‎‎0rg‎    ‎9 rbl‎    ‎247 ‎org    ‎8 rbl‎    ‎265 ‎org    ‎9 rbl‎    ‎797 ‎org    ‎26 rbl‎
‎2017/‎
‎2018‎    ‎283 ‎‎0rg‎    ‎9 rbl‎    ‎283 ‎org    ‎9 rbl‎    ‎245 ‎org    ‎8 rbl‎    ‎811 ‎org    ‎26 rbl‎
‎2018/‎
‎2019‎    ‎286 ‎‎0rg‎    ‎9 rbl‎    ‎276 ‎org    ‎9 rbl‎    ‎277 ‎org    ‎9 rbl‎    ‎839 ‎org    ‎27‎    rbl
Tabel 3.2 Data Ruang
a. Data Ruang Kelas
    Jumlah Ruang Kelas Asli (d)‎    Jumlah ‎Ruang ‎Laingnnya ‎yang ‎digunakan ‎untuk ruang ‎kelas (e)‎    Jumlah ‎ruang ‎yang ‎digunakan ‎untuk ‎ruang ‎kelas ‎‎(f=d+e)‎
    Ukuran ‎‎: 7x9 ‎m2 (a)‎    Ukuran ‎‎: >63 ‎m2 (b)‎    Ukuran ‎‎: <63 ‎m2‎    Jumlah ‎Semua ‎‎(a+b+c)‎       
Ruang ‎Kelas    ‎26 Rg.‎    ‎- Rg    ‎- Rg    ‎26 Rg.‎    Jumlah : 1 ‎Ruang, ‎Yaitu Ruang ‎Laboratorium    ‎27 Rg.‎
b. Data Ruang Lainnya
Jenis ‎Ruang    Jumlah    Ukuran ‎‎(m2)‎    Jenis ‎Ruang    Jumlah    Ukuran ‎‎(m2)‎
‎1. ‎Perpustakaan    ‎1 Rg‎    ‎7 x 12‎    ‎6. Kesenian    ‎1 Rg‎    ‎2.5 x 8‎
‎2. ‎Laboratorium IPA    ‎2 Rg‎    ‎9 x 16‎    ‎7. ‎Ketrampilan    ‎1 Rg‎    ‎9 x 16‎
‎3. Lab ‎Komputer    ‎3 Rg‎    ‎9 x 12‎    ‎8. Serba ‎Guna    ‎1 Rg‎    ‎14 x 28‎
‎4. Lab. ‎Bahasa    ‎- Rg        ‎9. Pimpinan‎    ‎1 Rg‎    ‎3 x3‎
‎5. Lab. ‎Multimedia    ‎- Rg        ‎10. Tata ‎Usaha    ‎1Rg    ‎6x 16‎

Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
No.‎    Rekap ‎Per Gol.‎    Guru    Non ‎Guru    GTT    PTT    Jumlah
‎1.‎    IV/b    ‎7‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎7‎
‎2.‎    IV/a    ‎20‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎20‎
‎3.‎    III/d    ‎2‎    ‎1‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎3‎
‎4.‎    III/c    ‎6‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎6‎
‎5.‎    III/b    ‎3‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎3‎
‎6.‎    III/a    ‎5‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎5‎
‎7.‎    II/b    ‎-‎    ‎1‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎1‎
‎8.‎    II/a    ‎1‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎
‎9‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎-‎    ‎7‎    ‎7‎    ‎14‎
Jumlah    ‎43‎    ‎2‎    ‎7‎    ‎7‎    ‎59‎

‎2.‎    Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi
a.‎    Visi dan Misi Kabupaten Sukoharjo
‎1)‎    Visi Bupati Dan Wakil Bupati Sukoharjo Periode 2016 – ‎‎2021 adalah : TERUS MEMBANGUN SUKOHARJO YANG ‎LEBIH SEJAHTERA, MAJU, DAN BERMARTABAT DI ‎DUKUNG PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL
‎2)‎    Misi Kabupaten Sukoharjo
a)‎    Memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, ‎demokratis dan transparan;‎
b)‎    Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat;‎
c)‎    Mendorong penguatan kemandirian ekonomi yang ‎berbasis pada pertanian dan industri serta pengelolaan ‎potensi daerah dengan memperhatikan kelestarian ‎lingkungan hidup;‎
d)‎    Meningkatkan kualitas kehidupan bergama dan ‎bermasyarakat;‎
e)‎    Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram dan ‎dinamis. ‎
b.‎    Visi dan Misi SMP Negeri 3 Mojolaban
‎1)‎    Visi SMP Negeri 3 Mojolaban
Unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan teknologi ‎dan sains yang berlandaskan iman taqwa, budi pekerti ‎luhur, dan berwawasan lingkungan.‎
‎2)‎    Misi SMP Negeri 3 Mojolaban
a)‎    Menyelenggarakan program kegiatan kompetensi dan ‎kompetisi bagi pengembangan profesi guru dan prestasi ‎siswa;‎
b)‎    ‎Meningkatkan kualitas kegiatan ilmiah bagi siswa dan ‎guru;‎
c)‎    ‎Melengkapi dan memberdayakan media pembelajaran ‎secara maksimal untuk meningkatkan prestasi akademis ‎siswa;‎
d)‎    ‎Melaksanakan pembelajaran secara intensif, terjadwal, ‎efektif dan efisien bagi guru dan siswa;‎
e)‎    ‎Meningkatkan wawasan pengetahuan keagamaan yang ‎didasari keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan ‎Yang Maha Esa;‎
f)‎    ‎Menyelenggarakan program 6 S dan 1 T (Salam, Salim, ‎Sapa, Senyum, Sopan, Santun dan Toleransi);‎
g)‎    ‎Menjalin kerja sama antara sekolah, orang tua siswa, ‎Komite Sekolah dan Stake Holder secara rutin;‎
h)‎    ‎Menumbuhkan semangat keunggulan pada warga ‎sekolah dan membudayakan sikap peduli terhadap ‎lingkungan hidup. ‎
‎3)‎    Tujuan SMP Negeri 3 Mojolaban
a)‎    Meningkatkan kompetensi dan kompetisi bagi ‎pengembangan profesi guru dan penguasaan IPTEK, ‎termasuk mengikuti lomba guru berprestasi;‎
b)‎    Meningkatkan kompetensi dan kompetisi siswa melalui ‎berbagai lomba dan kejuaraan di berbagai tingkatan;‎
c)‎    Membekali siswa dengan teknologi informasi (IT) agar ‎mampu mengakses berbagai informasi secara positif ‎melalui iternet /ICT;‎
d)‎    Melahirkan generasi berprestasi yang mampu bersaing ‎di tingkat kabupaten dan provinsi dalam pengembangan ‎bakat dan minat ekstrakurikuler;‎
e)‎    Terselenggaranya proses pembelajaran dengan disiplin, ‎efektif dan efisien;‎
f)‎    Mempertahannkan persentase kenaikan kelas dan ‎kelulusan mencapai 100%;‎
g)‎    Mmeningkatkan pengamalan ajaran agama yang dianut ‎secara benar;‎
h)‎    Terselenggaranya program 6S dan 1T (Salam, Salim, ‎Sapa, Senyum, Sopan, Santun dan Toleransi) bagi ‎seluruh warga sekolah;‎
i)‎    Terwujudnya karakter pendidikan yang Religius, Jujur, ‎Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, ‎Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, ‎Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, ‎Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, ‎Peduli Lingkungan, Peduli Sosial Dan Tanggung ‎Jawab;‎
j)‎    Melaksanakan tata tertib sekolah sesuai dengan ‎ketentuan yang berlaku bagi seluruh warga sekolah ‎‎(kepala sekolah, guru, siswa dan karyawan);‎
k)‎    Melaksanakan kegiatan 7K yaitu: Kebersihan, ‎keindahan, kerindangan, kenyamanan, kesehatan, ‎keamanan dan ketertiban bagi semua warga sekolah.‎


‎4)‎    Sasaran Sekolah
a)‎    Sekolah mencapai peningkatan mutu tenaga pendidik ‎dan kependidikan;‎
b)‎    Mencapai standar pembelajaran yang berbasis ICT;‎
c)‎    Mengembangkan inovasi pembelajaran untuk meraih ‎prestasi akademis dan nonakademis;‎
d)‎    Mampu mengembangkan pencapaian standar kelulusan ‎maksimal;‎
e)‎    Melahirkan generasi yang berakhlak dan berbudi ‎pekerti;‎
f)‎    Menciptakan lingkungan yang nyaman, aman dan ‎teduh.‎
‎3.‎    Sistem Nilai SMP Negeri 3 Mojolaban
Adapun Sistem nilai yang dianut oleh SMP Negeri 3 ‎Mojolaban adalah ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku)‎

‎ ‎
‎4.‎    Struktur organisasi
Struktur organisasi yang ada di SMP Negeri 3 Mojolaban ‎adalah sebagai berikut:‎

Gambar 3.1 Struktur organisasi SMP Negeri 3 Mojolaban





















‎ ‎
B.‎    Tugas Jabatan Peserta Diklat
‎1.‎    Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)‎
    Pegawai ASN turut serta dalam mewujudkan cita-cita dan ‎tujuan negara.Tugas pegawai ASN tercantum dalam Undang-‎Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah:‎
a.‎    Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat ‎Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan ‎perundang-undangan;‎
b.‎    Memberikan pelayanan publik yang profesional dan ‎berkualitas; dan
c.‎    Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan ‎Republik Indonesia.‎
Tugas ASN lainnya juga diatur dalam undang-undang ASN ‎nomor 5 tahun 2014 pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode ‎perilaku ASN, yang bertujuan untuk menjaga martabat dan ‎kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku tersebut adalah ‎sebagai berikut :‎
a.‎    Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan ‎berintegritas tinggi;‎
b.‎    Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;‎
c.‎    Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;‎
d.‎    Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan ‎perundang-undangan;‎
e.‎    Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau ‎pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ‎ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika ‎pemerintahan;‎
f.‎    Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;‎
g.‎    Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara ‎bertanggung jawab, efektif, dan efisien;‎
h.‎    Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam ‎melaksanakan tugasnya;‎
i.‎    Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan ‎kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait ‎kepentingan kedinasan;‎
j.‎    Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, ‎kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari ‎keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang ‎lain;‎
k.‎    Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi ‎dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan ‎perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.‎
‎2.‎    Jabatan Fungsional Guru
Jabatan fungsional guru diatur dalam Peratutan Menteri ‎Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ‎‎(Permenegpan RB) No. 16 Tahun 2009 menjelaskan bahwa ‎jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang ‎mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan ‎wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, ‎membimbing dan mengarahkan, melatih, menilai, dan ‎mengevaluasi peserta didik pada pendidikan menengah sesuai ‎dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.‎
Jabatan fungsional guru juga menjadi kewajiban dan ‎tanggung jawab seorang guru. Kewajiban seorang guru ‎diantaranya adalah merencanakan, melaksanakan ‎serta  mengevaluasi selama proses belajar mengajar berlangsung. ‎Seorang guru juga berkewajiban untuk meningkatkan mutu ‎pendidikan dengan mengembangkan kualitas dan kompetensi ‎akademik sesuai dengan perkembangan zaman.Guru wajib ‎bersifat objektif dan meningkatkan nilai kesatuan dan persatuan ‎dalam diri peserta didik. Kewajiban seorang guru yang lainnya ‎adalah menjunjung tinggi aturan dan kode etik guru yang telah ‎ditetapkan.Lalu tanggung jawab seorang guru adalah ‎menyelesaikan segala tugasnya selama masa tugas berlangsung.‎

‎3.‎    Tugas Pokok dan Fungsi Guru
Tugas guru dijelaskandalam BAB XI Pasal 39 ayat (2), ‎Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem ‎Pendidikan Nasional, pasal 20 Undang-UndangNomor 14 Tahun ‎‎2005 tentang Guru dan Dosen serta pasal 52 Peraturan ‎Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang telah ‎diubah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor ‎‎19 Tahun 2017.‎
Beban kerja guru yang termuat di dalam Peraturan ‎Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 adalah ‎sebagai berikut:‎
a.‎    Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;‎
b.‎    Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;‎
c.‎    Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;‎
d.‎    Membimbing dan melatih peserta didik;dan
e.‎    Melaksanakan tugas tambahan yangmelekat pada ‎pelaksanaan kegiatan pokoksesuai dengan beban kerja guru.‎
Beban kerja guru tersebut dilaksanakan paling sedikit ‎memenuhi 24(dua puluh empat) jam tatap muka dan paling ‎banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam I (satu) ‎minggu.Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam ‎Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis ‎Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:‎
a.‎    Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b.‎    Menyusun silabus pembelajaran
c.‎    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)‎
d.‎    Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e.‎    Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f.‎    Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata ‎pelajaran di kelasnya
g.‎    Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h.‎    Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan ‎dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i.‎    Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi ‎tanggung jawabnya (khusus guru kelas)‎
j.‎    Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan ‎hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional
k.‎    Membimbing guru pemuladalam program induksi
l.‎    Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses ‎pembelajaran
m.‎    Melaksanakan pengembangan diri
n.‎    Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o.‎    Melakukan presentasi ilmiah

‎4.‎    Role Model






Gambar 3.2 Ibu Dra. Ririen Adiatmi, M.Pd.‎
Rancangan aktualisasi selanjutnya akan dilaksanakan ‎sebagai habituasi atau pembiasaan. Guru baru tentu membutuhkan ‎proses adaptasi untuk membiasakan diri di lingkungan kerja yang ‎baru pula. Oleh karena itu maka guru baru membutuhkan role model. ‎Role model adalah sosok guru yang dijadikan sebagai panutan atau ‎teladan karena profesionalitasnya dalam bekerja.‎
Guru yang dijadikan role model sebagai panutan adalah ‎Kepala SMP Negeri 3 Mojolaban, Dra. Ririen Adiatmi, M.Pd. Beliau ‎sangat kompeten dan sangat rajin memperbarui informasi apapun, ‎sehingga beliau selalu kekinian dan selalu terdepan dalam informasi ‎tentang pendidikan terbaru. Beliau merupakan guru yang cerdas, ‎rajin, dan berhasil mengantarkan siswa meraih kejuaraan dalam ‎perlombaan.‎
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru role model tergolong ‎kreatif dan interaktif. Guru tersebut selalu mendapat perhatian, ‎dihormati, dan disukai oleh siswa dan orang tuanya. Penghormatan ‎tersebut didapatkan oleh beliau karena dianggap proses kegiatan ‎pembelajarannya berhasil sehingga terjadi peningkatan hasil belajar ‎siswa yang signifikan.‎
Dalam kegiatan aktualisasi ibu Ririen dapat menginspirasi ‎ASN yang melakukan habituasi dalam penerapan ANEKA yaitu ‎Akuntabilitas berupa kepemimpinan beliau sebagai kepala sekolah ‎SMP Negeri 3 Mojolaban; Nasionalisme yang berupa ‎musyawarah ‎untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan‎ dalam ‎pelaksanaan aktualisasi yang mencerminkan Pancasila Sila ke-‎empat; Etika Publik yang berupa kepedulian beliau yang ikut ‎memberikan solusi dan pencerahan; Komitmen Mutu yang berupa ‎layanan sepenuh hati; Anti Korupsi yang berupa tanggung jawab ‎dalam melaksanakan setiap kegiatan.‎






‎ ‎
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A.‎    Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ‎ANEKA
Rencana kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat ‎berdasarkan isu-isu permasalahan yang terjadi di tempat ASN bekerja ‎yaitu di UPTD SMP Negeri 3 Mojolaban. Berdasarkan isu-isu yang ‎sudah ASN pilih dan analisis menggunakan metode APKL dan USG, ‎isu yang terpilih akan dijabarkan menjadi serangkaian kegiatan-‎kegiatan yang bersumber dari tugas dan fungsi ASN sebagai guru, ‎perintah pimpinan maupun inovasi yang ASN ciptakan untuk ‎mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan. ‎
Rancangan aktualisasi terdiri dari identifikasi isu, pengajuan ‎gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusun daftar rencana ‎kegiatan, tahapan kegiatan dan output kegiatan, mendeskripsikan ‎keterkaitan antara rencana kegiatan yang diusulkan dengan ‎substansi mata pelatihan Nilai-Nilai Dasar CPNS yang terdiri dari ‎ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu ‎dan Anti Korupsi).‎
Kegiatan-kegiatan aktualisasi dirancang sedemikian rupa yang ‎terkait dengan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN meliputi ‎akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti ‎korupsi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:‎
‎1.‎    Melaksanakan kegiatan Qur’an Daily
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
‎“Sesungguhnya Kami telah menjadikan Al Qur’an dalam bahasa ‎arab supaya kalian memikirkannya” (QS. Yusuf: 2)‎

Kegiatan Qur’an Daily adalah kegiatan yang memanfaatkan ‎waktu literasi pada setiap pagi sebelum pelajaran dimulai dengan ‎membaca Al Qur’an (Surat pendek/ Juz Amma) selama 15 menit. ‎Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang religius, ‎tekun dan gemar membaca.‎
‎2.‎    Melakukan pengayaan soal-soal Pendidikan Agama Islam
Pengayaan soal-soal PAI adalah kegiatan membiasakan siswa ‎untuk mengerjakan soal-soal agar terlatih dalam menghadapi soal-‎soal agama Islam. Kegiatan ini mengajarkan perilaku disiplin, ‎akuntabel, kerja keras dan tanggung jawab.‎
‎3.‎    Membiasakan sholat dhuhur berjamaah
وَاَقِيْمُوا الصَلَاةَ وَ اَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ
‎“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama ‎orang yang ruku” (QS. Al Baqarah : 43)‎
Sholat dhuhur berjamaah adalah kegiatan religius sholat yang ‎dilakukan bersama-sama untuk memakmurkan/ memanfaatkan ‎masjid sekolah. Kegiatan ini mengajarkan disiplin, persatuan dan ‎kesatuan, akuntabel dan kebajikan.‎
‎4.‎    Menerapkan metode pembelajaran Short Card yang digabung ‎dengan TGT (Team Games Tournament)‎
Card short adalah metode pembelajaran siswa aktif yang dapat ‎dilakukan dengan cara membuat kartu-kartu bertopik yang ‎dibagikan secara acak kemudian siswa berkelompok dengan ‎sebuah topik tertentu dan siswa mencari hubungan topik tersebut ‎sesuai dengan tema pembelajaran. Kemudian TGT adalah ‎pembelajaran yang terdiri dari kelompok belajar yang saling ‎berlomba meraih prestasi.‎
‎5.‎    Pendampingan terhadap siswa yang belum bisa/ lancar membaca ‎tulisan arab/ Al Qur’an
خَيْرُكُمْ مِنْ تَعَلَّمَ الْقُرْ آنَ وَ عَمَّلَهُ
‎“Sebaik-baiknya kalian adalah yang belajar Al Qur’an dan ‎mengajarkannya” (HR. Bukhori)‎

Kegiatan ini ditujukan untuk siswa yang masih kesulitan ‎dalam membaca tulisan arab/ Al Qur’an. ‎Kegiatan ini mengandung ‎nilai kebajikan, keluwesan, orientasi mutu, layanan ‎sepenuh hati, ‎dan perbaikan berkelanjutan


Unit Kerja    ‎:‎    UPTD SMP NEGERI 3 MOJOLABAN
Identifikasi Isu    ‎:‎    Isu yang ditemukan di lingkungan UPTD SMP NEGERI 3 MOJOLABAN:‎
‎1)‎    Kurang optimalnya peran guru dalam menggunakan metode pembelajaran
‎2)‎    Kurang optimalnya penggunaan sarana masjid sekolah dalam kegiatan ‎pembelajaran
‎3)‎    Kurangnya penanganan guru dalam mendampingi peserta didik melakukan ‎tanggung ‎jawab terhadap dirinya sendiri.‎
‎4)‎    Kurang optimalnya guru dalam membimbing kegiatan membaca Al Qur’an
‎5)‎    Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di ‎bidang ‎Mapel Agama Islam
Isu yang diangkat    ‎:‎    Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di ‎bidang ‎Mapel Agama Islam
Gagasan Pemecahan Isu    ‎:‎    Gagasan kegiatan untuk menyelesaikan isu terdiri atas 5 kegiatan yaitu:‎
‎1)‎    Melaksanakan kegiatan Qur’an Daily
‎2)‎    Melakukan pengayaan soal-soal Pendidikan Agama Islam
‎3)‎    Membiasakan sholat dhuhur berjamaah
‎4)‎    Menerapkan metode pembelajaran Card Short yang digabungkan dengan TGT (Team ‎Games Tournament)‎
‎5)‎    Pendampingan terhadap siswa yang belum bisa/ lancar membaca tulisan arab/ Al ‎Qur’an

Rincian tentang kegiatan-kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dijabarkan pada tabel berikut.‎

Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No    Kegiatan    Tahapan Kegiatan    Output/Hasil ‎Kegiatan    Keterkaitan Subtansi Mata ‎Pelatihan    Konstribusi Visi Misi ‎Organisasi    Konstribusi ‎Penguatan ‎Nilai ‎Organisasi
‎1‎    Melaksanakan kegiatan ‎Qur’an ‎Daily    a.‎    Mengkonsultasikan ‎kegiatan dengan mentor ‎
b.‎    Mengkoordinasikan ‎dengan wali kelas 7 B‎
c.‎    Menyusun lembar ‎kegiatan Qur’an Daily.‎
d.‎    Mensolisasikan ‎kegiatan Qur’an Daily ‎kepada siswa Kelas 7 B‎
e.‎    Membimbing diskusi ‎siswa untuk mengatur ‎jadwal urutan siswa yang ‎diberi tugas untuk ‎memimpin kegiatan ‎Qur’an Daily.‎
f.‎    Pelaksanaan kegiatan ‎Qur’an Daily
g.‎    Mengevaluasi kegiatan ‎yang telah berjalan    a.‎    Saran dan ‎masukan
b.‎    Kesepakatan ‎dengan wali kelas ‎tentang kegiatan ‎Qur’an Daily dengan ‎wali kelas
c.‎    Lembar pantau ‎Kegiatan Qur’an ‎Daily
d.‎    Siswa memahami ‎kegiatan Qur’an Daily ‎kepada siswa
e.‎    Jadwal petugas ‎Qur’an Daily
f. Terlaksanakannya ‎kegiatan Qur’an Daily ‎di kelas 7B
g. Laporan evaluasi ‎kegiatan    a. Berkomunikasi dengan ‎santun saat berkonsultasi ‎dengan mentor merupakan ‎‎(nilai Etika Publik yaitu ‎Keluwesan);‎
b. Mengkoordinasikan dan ‎mengkomunikasikan kepada ‎rekan guru untuk mengatasi ‎masalah bersama (nilai Etika ‎Publik yaitu Kebersamaan)‎
c. Menyusun buku kegiatan ‎Qur’an Daily dengan teliti dan ‎sungguh-sungguh (nilai ‎Komitmen Mutu yaitu ‎Inovatif; Akuntabilitas yaitu ‎Tanggung Jawab)‎
d. Mensosialisasikan ‎kegiatan Qur’an Daily serta ‎memahamkan kegiatan ‎tersebut kepada siswa (nilai ‎Etika Publik yaitu Integritas)‎
e. Membimbing diskusi ‎dengan bersemangat (nilai ‎Komitmen Mutu yaitu ‎Layanan Sepenuh Hati); ‎Membimbing diskusi dengan ‎penuh tanggung jawab ( nilai ‎Nasionalisme yaitu Sila ke-4 ‎butir 4)‎
f. Memberikan kepercayaan ‎kepada siswa untuk ‎memimpin kegiatan Qur’an ‎Daily (nilai Akuntabilitas ‎yaitu Kepercayaan)‎
g. Mengevaluasi kegiatan ‎dengan penuh tanggung ‎jawab (nilai Anti Korupsi ‎yaitu Tanggung Jawab)‎    Kegiatan Qur’an Daily ‎turut serta dalam ‎mewujudkan visi sekolah ‎yaitu : Unggul dalam ‎penguasaan ilmu ‎pengetahuan ‎teknologi ‎dan sains yang ‎berlandaskan iman taqwa, ‎budi pekerti ‎luhur, dan ‎berwawasan lingkungan; ‎Serta mewujudkan misi ‎sekolah yaitu: ‎Meningkatkan wawasan ‎pengetahuan keagamaan ‎yang ‎didasari keimanan ‎dan ketaqwaan terhadap ‎Tuhan ‎Yang Maha Esa    Kegiatan ini ‎menguatkan ‎nilai yang ‎terangkum ‎dalam tujuan ‎sekolah yaitu ‎‎“Meningkatkan ‎pegamalan ‎ajaran agama ‎yang dianut ‎secara benar”.‎
‎2‎    Melakukan ‎pengayaan ‎soal-soal ‎Pendidikan ‎Agama ‎Islam
    a.‎    Mengkonsultasikan ‎kegiatan dengan mentor ‎
b.‎    Membuat soal sesuai ‎dengan kompetensi dasar
c.‎    Membagikan soal ‎kepada siswa
d.‎    Bersama siswa ‎mengkoreksi hasil ‎pekerjaan
e.‎    Merekap skor siswa ‎kemudian ‎mengkonversikan dalam ‎bentuk nilai    a.‎    Saran ‎dan ‎masukan
b.‎    Soal-soal PAI
c.‎    Terbagikannya ‎soal kepada siswa
d.‎    Terkoreksinya ‎hasil pekerjaan siswa
e.‎    Hasil rekap nilai    a. Berkomunikasi dengan ‎santun saat berkonsultasi ‎dengan mentor (nilai Etika ‎Publik yaitu Keluwesan); ‎
b. Membuat soal dengan ‎sungguh-sungguh (nilai Anti ‎Korupsi yaitu Kerja Keras)‎
c. Membagikan soal secara ‎merata (nilai Akuntabilitas ‎yaitu keadilan; Nasionalisme  ‎yaitu Sila ke-2 butir 5);‎
d. Bersama siswa ‎mengkoreksi hasil pekerjaan ‎‎(nilai Anti Korupsi yaitu ‎Kejujuran)‎
e. merekap nilai dengan ‎sebenar-benarnya (nilai ‎Akuntabilitas yaitu integritas)‎    Kegiatan Pengayaan Sola ‎PAI turut serta dalam ‎mewujudkan visi sekolah ‎yaitu : Unggul dalam ‎penguasaan ilmu ‎pengetahuan ‎teknologi ‎dan sains yang ‎berlandaskan iman taqwa, ‎budi pekerti ‎luhur, dan ‎berwawasan lingkungan; ‎Serta mewujudkan misi ‎sekolah yaitu: ‎Meningkatkan wawasan ‎pengetahuan keagamaan ‎yang ‎didasari keimanan ‎dan ketaqwaan terhadap ‎Tuhan ‎Yang Maha Esa; ‎Menumbuhkan semangat ‎keunggulan pada ‎warga ‎sekolah‎    Kegiatan ini ‎menguatkan ‎nilai sekolah ‎yang terdapat ‎pada tujuan ‎sekolah yaitu ‎‎“Terwujudnya ‎karakter ‎pendidikan ‎yang religius, ‎jujur, toleransi, ‎disiplin, kerja ‎keras dan ‎mandiri”.‎
‎3‎    Membiasakan sholat ‎dhuhur ‎berjama’ah    a.‎    Mengkonsultasikan ‎kegiatan dengan mentor
b.‎    Mengkoordinasikan ‎dengan wali kelas 7 B
c.‎    Mengkoordinasikan ‎dengan guru yang ‎mengampu Mata ‎Pelajaran pada Jam ke-7 ‎dan jam ke-8‎
d.‎    Mensosialisasikan ‎kegiatan sholat dhuhur ‎berjama’ah di sekolah, ‎serta memahamkan siswa ‎tentang pentingnya sholat ‎dhuhur (sholat wajib)‎
e.‎    Membuat lembar ‎pantau sholat dhuhur
f.‎    Pelaksanaan kegiatan ‎sholat dhuhur berjamaah    a.‎    Saran ‎dan ‎masukan
b.‎    Kesepakatan ‎dengan wali kelas ‎tentang kegiatan ‎sholat dhuhur ‎berjamaah
c.‎    Kesepakatan ‎dengan guru mapel ‎tentang kegiatan ‎sholat dhuhur ‎berjamaah
d.‎    Siswa mengerti ‎dan memahami ‎kegiatan sholat ‎dhuhur berjamaah
e.‎    Lembar Pantau ‎Sholat Dhuhur
f.‎    Terlaksananya ‎kegiatan sholat ‎dhuhur berjamaah    a. Berkomunikasi ‎dengan ‎santun ‎saat ‎berkonsultasi ‎dengan ‎mentor (nilai ‎Etika ‎Publik ‎yaitu ‎Keluwesan);  ‎
b.Mengkoordinasikan ‎dan ‎mengkomunikasikan ‎kepada ‎rekan ‎guru ‎untuk ‎mengatasi ‎masalah ‎bersama ‎‎(nilai ‎Etika ‎Publik ‎yaitu ‎kebersamaan)‎
c.‎Mengkoordinasikan ‎dan ‎mengkomunikasikan ‎dengan ‎guru ‎mapel ‎sehingga ‎informasi ‎tersampaikan ‎dengan ‎benar ‎‎(n‎ilai ‎Etika ‎Publik ‎yaitu ‎Integritas‎)‎
d.‎Mensosialisasikan ‎kegiatan‎ ‎sholat ‎dhuhur ‎‎(nilai ‎Nasionalisme ‎yaitu sila ke-‎‎1 butir ‎‎2); ‎memahamkan ‎siswa ‎dengan ‎penuh ‎kepedulian ‎‎(‎nilai ‎
‎Etika ‎Publik ‎yaitu
‎ ‎Kepedulian)‎
e.‎Membuat ‎lembar ‎pantau‎ ‎
‎dengan ‎kesungguhan  ‎‎(nilai ‎Komitmen ‎Mutu ‎yaitu
‎ ‎Orientasi ‎Mutu; ‎Anti ‎
Korupsi ‎yaitu ‎Kerja ‎Keras; ‎
‎Akuntabilitas ‎Profesional)‎
f.‎Menugaskan ‎siswa ‎mengisi ‎lembar ‎pantau ‎‎(nilai ‎Akuntabilitas ‎yaitu ‎kepercayaan)‎    Kegiatan Sholat Dhuhur ‎berjamaah turut serta ‎dalam mewujudkan visi ‎sekolah yaitu : Unggul ‎dalam penguasaan ilmu ‎pengetahuan ‎teknologi ‎dan sains yang ‎berlandaskan iman taqwa, ‎budi pekerti ‎luhur, dan ‎berwawasan lingkungan; ‎Serta mewujudkan misi ‎sekolah yaitu: ‎Meningkatkan wawasan ‎pengetahuan keagamaan ‎yang ‎didasari keimanan ‎dan ketaqwaan terhadap ‎Tuhan ‎Yang Maha Esa    Kegiatan ini ‎menguatkan ‎nilai tujuan ‎Sekolah yaitu ‎Meningkatkan ‎pegamalan ‎ajaran agama ‎yang dianut ‎secara benar”.‎
‎4‎    Menerapkan Metode ‎pembelajaran Short ‎Card yang ‎digabungkan dengan ‎TGT (Team ‎Games ‎Tournament‎)‎    a.‎    Mengkonsultasikan ‎kegiatan dengan mentor ‎
b.‎    Membuat Rencana ‎pembelajaran Short Card ‎yang digabungkan ‎dengan TGT
c.‎    Melaksanakan kegiatan ‎pembelajaran Short Card ‎yang digabungkan ‎dengan TGT sesuai ‎rencana pembelajaran.‎
d.‎    Mengevaluasi kegiatan ‎pembelajaran Short Card ‎yang digabungkan ‎dengan TGT
e.‎    Merefleksi kegiatan ‎pembelajaran Short Card ‎yang digabungkan ‎dengan TGT    a.‎    Saran dan ‎masukan
b.‎    RPP Short Card ‎yang digabungkan ‎dengan TGT
c.‎    Terlaksanakannya ‎kegiatan ‎pembelajaran Short ‎Card yang ‎digabungkan dengan ‎TGT; absensi siswa
d.‎    Terevaluasinya ‎kegiatan ‎pembelajaran Short ‎Card yang ‎digabungkan dengan ‎TGT ; Lembar ‎evaluasi siswa
e.‎    Laporan refleksi ‎dan tindak lanjut    a.‎    Berkomunikasi ‎dengan ‎santun ‎saat ‎berkonsultasi
‎ ‎bersamamentor ‎merupakan ‎‎(‎nilai ‎Etika Publik ‎yaitu ‎Keluwesan); ‎
b.‎    Membuat RPP dengan ‎memperdalam materi yang ‎ada (nilai Akuntabilitas ‎yaitu ‎Profesionalisme)‎
c.‎    Melaksanakan kegiatan ‎dengan sepenuh hati (nilai ‎Komitmen Mutu yaitu ‎Layanan ‎Sepenuh Hati)‎
d.‎    Mengevaluasi ‎pembelajaran dengan penuh ‎tanggung jawab (nilai ‎Akuntabilitas ‎yaitu ‎Tanggung Jawab)‎
e.‎    Merefleksi kegiatan ‎pembelajaran dengan senang ‎hati (nilai Komitmen Mutu ‎yaitu ‎Perbaikan ‎Berkelanjutan)‎    Kegiatan pembelajaran ‎menerapkan metode Card ‎Short dan TGT turut serta ‎dalam mewujudkan visi ‎sekolah yaitu : Unggul ‎dalam penguasaan ilmu ‎pengetahuan ‎teknologi ‎dan sains yang ‎berlandaskan iman taqwa, ‎budi pekerti ‎luhur, dan ‎berwawasan lingkungan; ‎Serta mewujudkan misi ‎sekolah yaitu: ‎Meningkatkan wawasan ‎pengetahuan keagamaan ‎yang ‎didasari keimanan ‎dan ketaqwaan terhadap ‎Tuhan ‎Yang Maha Esa;‎
Melaksanakan ‎pembelajaran secara ‎intensif, terjadwal, ‎efektif ‎dan efisien bagi guru dan ‎siswa‎‏;‏    Kegiatan ini ‎menguatkan ‎nilai tujuan ‎sekolah yaitu ‎‎“Terselenggara‎nya proses ‎pembelajaran ‎dengan ‎disiplin, efektif ‎dan efisien”.‎
‎5‎    Melaksanakan ‎Pendampingan ‎terhadap ‎siswa yang ‎belum bisa ‎membaca ‎Tulisan ‎arab/ Al ‎Qur’an    a.‎    Mengkonsultasikan ‎kegiatan dengan mentor
b.‎    Menyiapkan sumber ‎belajar membaca tulisan ‎arab/ Al Qur’an
c.‎    Melakukan pendataan ‎siswa yang tidak bisa ‎membaca tulisan Arab/ Al ‎Qur’an
d.‎    Melaksanakan kegiatan ‎pendampingan belajar ‎membaca tulisan arab/ Al ‎Qur’an
e.‎    Mencatat kehadiran ‎siswa pada buku presensi
f.‎    Mengevaluasi proses ‎pendampingan belajar ‎membaca tulisan arab/ Al ‎Qur’an    a.‎    Saran ‎dan ‎masukan
b.‎    Buku Materi ‎Membaca Tulisan ‎arab/ Al Qur’an
c.‎    Daftar siswa yang ‎sudah bisa dan tidak ‎lancar membaca ‎tulisan Arab/ Al ‎Qur’an
d.‎    Terlaksanakannya ‎kegiatan ‎pendampingan ‎belajar membaca ‎tulisan arab/ Al ‎Qur’an; Catatan ‎Perkembangan
e.‎    Daftar hadir siswa
f.‎    Laporan evaluasi ‎kegiatan    a.‎    Berkomunikasi ‎dengan ‎santun ‎saat ‎berkonsultasi ‎dengan ‎mentor ‎merupakan ‎‎(nila‎i ‎Etika Publik ‎yaitu ‎
Keluwesan);‎
b.‎    Menyiapkan sumber ‎dengan sepenuh hati (nilai ‎Komitmen Mutu yaitu ‎Layanan Sepenuh Hati)‎
c.‎    Melakukan pendataan ‎siswa secara akurat (nilai ‎Akuntabilitas yaitu ‎Integritas; Nasionalisme ‎yaitu pasal ke-5 butir 9)‎
d.‎    Melaksanakan kegiatan ‎dengan penuh tanggung ‎jawab (nilai Komitmen Mutu ‎yaitu Orientasi Mutu)‎
e.‎    Mencatat kehadiran siswa ‎dengan sebenar-benarnya ‎‎(nilai Anti Korupsi yaitu ‎Kejujuran)‎
f.‎    Mengevaluasi kegiatan ‎dengan sebenar-benarnya ‎‎(nilai Akuntabilitas yaitu ‎transparansi)‎    Kegiatan Pendampingan ‎terhadap siswa yang ‎belum bisa membaca ‎tulisan arab/ Al Qur’an ‎turut serta dalam ‎mewujudkan visi sekolah ‎yaitu : Unggul dalam ‎penguasaan ilmu ‎pengetahuan ‎teknologi ‎dan sains yang ‎berlandaskan iman taqwa, ‎budi pekerti ‎luhur, dan ‎berwawasan lingkungan; ‎Serta mewujudkan misi ‎sekolah yaitu: ‎Meningkatkan wawasan ‎pengetahuan keagamaan ‎yang ‎didasari keimanan ‎dan ketaqwaan terhadap ‎Tuhan ‎Yang Maha Esa    Kegiatan ini ‎
menguatkan ‎
nilai tujuan ‎sekolah yaitu ‎‎“Terwujudnya ‎karakter ‎pendidikan ‎yang religius, ‎jujur, toleransi, ‎disiplin, kerja ‎keras, dan ‎mandiri”.‎



B.‎    Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

No    Kegiatan    Minggu ke-‎    Bukti Kegiatan
        April    Mei   
        ‎5‎    ‎1‎    ‎2‎    ‎3‎    ‎4‎    ‎5‎   
‎1.‎    Melakukan konsultasi kepada mentor                            Foto, Buku Bimbingan
‎2.‎    Melaksanakan kegiatan Qur’an Daily                            Buku Kegiatan ‎Qur’an Daily, Jadwal petugas ‎Qur’an ‎Daily, Foto, Lembar evaluasi
‎3.‎    Melakukan ‎pengayaan soal-‎‎soal ‎Pendidikan ‎Agama ‎Islam                            Soal-soal PAI, Hasil rekap nilai, Foto
‎4.‎    Membiasakan ‎sholat ‎dhuhur ‎berjama’ah                            Lembar Pantau ‎Sholat Dhuhur, Foto
‎5.‎    Menerapkan ‎Metode ‎pembelajaran ‎Short ‎Card ‎yang ‎digabungkan ‎dengan ‎TGT ‎‎(Team ‎Games ‎Tournament)‎                            RPP, absensi ‎siswa, Lembar evaluasi ‎siswa, Catatan ‎refleksi dan ‎tindak lanjut
‎6.‎    Melaksanakan ‎Pendampingan ‎terhadap ‎siswa ‎yang ‎belum ‎bisa ‎membaca ‎Tulisan ‎arab/ Al ‎Qur’an                            Buku Materi ‎Membaca Tulisan ‎arab/ Al Qur’an, Daftar ‎siswa ‎yang sudah bisa ‎dan tidak lancar ‎membaca ‎tulisan ‎Arab/ Al Qur’an,Catatan ‎Perkembangan, Daftar ‎hadir siswa, Catatan Evaluasi

C.‎    Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 4.2 Antisipasi dan strategi menghadapi kendala ‎
No.‎    Kegiatan    Kendala yang ‎mungkin terjadi    Antisipasi dan Strategi ‎Menghadapi Kendala
‎1‎    Melaksanakan kegiatan ‎Qur’an Daily    a. Anak terlambat ‎masuk ke sekolah
b. Anak tidak ‎membawa juz amma/ ‎AlQur’an    a.‎    Menasehati anak agar ‎tidak terlambat
b.‎    Selalu mengingatkan ‎agar membawa juz ‎amma dan ‎menyediakan Al Qur’an ‎cadangan di meja guru
‎2‎    Melakukan ‎pengayaan ‎soal-‎‎soal ‎Pendidikan ‎Agama ‎Islam    a.‎    Siswa kesulitan ‎memahami soal
b.‎    Siswa ‎memperoleh ‎hasil yang tidak ‎memuaskan    a.‎    Meminta untuk ‎membaca kembali soal ‎agar paham atau ‎memberikan clue atau ‎kata bantu
b.‎    Memberi semangat ‎untuk belajar lebih giat
‎3‎    Membiasakan ‎sholat ‎dhuhur ‎berjama’ah    a.‎    Anak tidak ‎sholat dhuhur
b.‎    Tempat wudhu ‎penuh
c.‎    Tidak membawa ‎alat sholat    a.‎    Menanyai alasan tidak ‎sholat dhuhur dan ‎memberi nasehat ‎kepada anak yang ‎tidak sholat dhuhur
b.‎    Mengatur anak agar ‎dapat tertib bergiliran ‎dalam segala hal
c.‎    Meninjau prasarana alat ‎sholat di masjid ‎sekolah
‎4‎    Menerapkan ‎Metode ‎pembelajaran ‎Short ‎Card ‎yang ‎digabungkan ‎dengan ‎TGT ‎‎(T‎eam ‎Games ‎Tournament)‎    a.‎    Kurangnya materi ‎pelajaran
b.‎    Anak kurang ‎dapat ‎menyimpulkan ‎kelompok card ‎short
c.‎    Anak kurang ‎berpartisipasi ‎dalam group    a.‎    Menggali materi ‎pembelajaran yang ‎akan dibuat card short ‎supaya dapat ‎dikelompok-‎kelompokkan
b.‎    Memberikan clue dan ‎kunci pembahasan ‎serta bimbingan agar ‎pembelajaran berjalan ‎lancar
c.‎    Memberikan ‎arahan ‎agar anak ‎aktif dalam ‎group
‎5‎    Melaksanakan ‎Pendampingan ‎terhadap ‎siswa ‎yang  ‎belum ‎bisa ‎membaca        ‎Tulisan ‎arab/ Al ‎Qur’an    a.‎    Anak tidak mau ‎ikut pendampingan
b.‎    Bahan ajar kurang ‎dapat dipahami    a.‎    Menanyai latar ‎belakang anak tidak ‎ikut pendampingan dan ‎n mengingatkan akan ‎tujuan pendampingan
b.‎    Menyederhanakan ‎bahan ajar agar mudah ‎dipahami anak

BAB V
PENUTUP

Habituasi diawali dengan perancangan aktualisasi. Penyusunan ‎rancangan aktualisasi didahului dengan identifikasi isu. Isu-isu yang ‎ditemukan kemudian dianalisis dan dicari solusi penyelesaiannya. Isu ‎yang ditemukan di SMP Negeri 3 Mojolaban adalah kurangnya sikap ‎tanggung jawab siswa terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungan ‎sekolah. Penyelesaian atas isu tersebut menggunakan penerapan nilai-‎nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen ‎mutu dan anti korupsi setra kedudukan ASN di didalam NKRI seperti ‎Whole of Goverment, pelayan publik, dan manajemen ASN.‎
Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi diharapakan ‎dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan 8 kegiatan pelaksanaan ‎aktualisasi  nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, ‎komitmen mutu dan anti korupsi.Kegiatan-kegiatan tersebut juga ‎dianalisis kemungkinan adanya kendala dan hambatan.Rancangan ‎aktualisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kinerja peserta ‎pelatihan dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi di lingkungan unit ‎kerja.‎

‎ ‎
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Pembinaan ‎Sekolah Dasar.2016. Panduan Penilaian untuk Sekolah ‎Dasar (SD) Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan ‎Kebudayaan.‎
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul ‎pendidikandan pelatihan prajabatan golongan II dan III. ‎Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.‎
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul ‎pendidikandan pelatihan prajabatan golongan II dan III. ‎Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.‎
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul ‎pendidikandan pelatihan prajabatan golongan II dan III. ‎Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.‎
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul ‎pendidikandan pelatihan prajabatan golongan II dan III. ‎Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.‎
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul ‎pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan II dan III. ‎Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.‎
Visi Misi Bupati Sukoharjo. 2019. www. sukoharjokab.go.id ‎‎/v2/id/p/visi-dan-misi .diakses tgl 20 April 2019. ‎

Comments

  1. Golden Nugget Casino in Las Vegas, NV - Mapyro
    Golden Nugget Casino - Las Vegas NV. The Golden Nugget is a casino, hotel 아산 출장마사지 and/or hotel 공주 출장마사지 located 이천 출장샵 on the Las Vegas Strip. 창원 출장안마 The hotel/casino 경상북도 출장마사지 is not yet

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TOOLS ONLINE YANG WAJIB DIKETAHUI

CONTOH LAPORAN AKTUALISASI CPNS

contoh soal hijaiyyah kelas 2 sekolah dasar semester 2