Hukum Waqof




_ حكم الوقف _
Hukum Waqof
Waqof artinya berhenti disuatu kata ketika membaca al qur’an baik di akhir ayat maupun di tengah ayat. Dalam pembacaan waqof harus mempunyai pengetahuan khusus agar tilawah terdengar bagus dan tidak merusak arti. Oleh karena itu mengikuti tanda -tanda waqof didalam al qur’an akan memperindah pembacaan al qur’an.
Ada 4 kategori pembacaan dalam waqof, kategori tersebut adalah :
1. Waqof tamm (وقف التامّ)
Yaitu waqof pada ayat atau potongan ayat yang sudah sempurna artinya dan tidak ada hubungannya dengan ayat setelahnya, baik secara lafat maupun arti.
Contoh :
مَالِكِ يَوۡمِ الدِّيۡنِ ۝ إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَ إِيَّاكَ نَسۡتَعِيۡنُ ۝ اِهۡدِنَا الصِّرَاطَ الۡمُسۡتَقِيۡـمَ ۝
Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus.”

2. Waqof kafi (وقف الكافي)
Yaitu waqof yang sudah sempurna artinya namun ayat selanjutnya masih ada hubungan arti namun tidak ada hubungan lafazh. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memulai ayat selanjutnya.
Contoh :
إِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا سَوَاءٌ عَلَيۡهِمۡ أَأَنۡذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُعۡمِنُوۡنَ ۝ خَتَمَ اللهُ عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ ﴿ البقرة : ٦, ٧﴾
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati mereka,”
Berhenti pada kata لَا يُعۡمِنُوۡنَ  adalah sebuah ungkapan yang sempurna.
3. Waqof ḥasan (وقف الحسن)
Waqof pada ayat yang sudah sempurna artinya, namun secara arti dan lafadz masih terdapat hubungan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memulai dari ayat atau potongan ayat sebelumnya kecuali berhenti di akhir ayat.
Contoh :
اَلَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡغَيۡبِ وَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلَاةَ ... وَ مِمَّا رَزَقۡنَا هُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ
“(yaitu) yang mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

Berhenti pada kata يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلَاةَ  sebuah ungkapan yang sempurna, namun dianjurkan memulai وَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلَاةَ وَ مِمَّا رَزَقۡنَا هُمۡ  dari karena ayat selanjutnya masih ada hubungan arti dan lafazh, dalam bahasa arab diistilahkan ma’tuf. Kecuali apabila di akhir ayat maka sebagian ulama menetapkan tidak perlu memulai dari kata sebelumnya, karena di sebuah riwayat bahwasanya Rosulullah ketika membaca al qur’an selalu berhenti di akhir ayat.
هُدًى لِّلۡمُتَّقِيۡنَ . اَلَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالغَيۡبِ ...
“Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib,”
Ayat pertama adalah sebuah ungkapan yang sempurna, ayat selanjutnya masih mempunyai hubungan arti dan lafazh, dalam bahasa arab diistilahkan dengan na’t.

4. Wakof qobiḥ (وقف القبيح)
Wakof pada ayat atau potongan ayat  yang belum sempurna artinya, sehingga dapat menimbulkan kesan arti yang tidak bagus atau merusak arti.
Contoh :
اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبّۡ ... الۡعٰلَمِيۡنَ ۝
Waqof pada kata رَبّۡ seperti di atas tercela jika dilakukan secara sengaja. Kecuali dilakukan karena bersin, menguap, nafas yang tidak kuat, atau yang lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

TOOLS ONLINE YANG WAJIB DIKETAHUI

CONTOH LAPORAN AKTUALISASI CPNS

contoh soal hijaiyyah kelas 2 sekolah dasar semester 2