PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF
1.1 Latar Belakang
Di
dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian
pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak
diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah
data. Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami
tentang beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis
penelitian yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir
(2010: 2) penelitian kualitatif adalah deskriptif dan data yang
dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada
angka-angka. Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah analisis statistik
dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric).
Pada
penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan
Sudrajat (2009: 26) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi
menjadi penelitian eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan
kausal komperatif. Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan
dengan penelitian korelasional. Emzir (2010: 120) mengemukakan
penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar dibedakan karena
kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan hal yang sama mengenai
interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara
keduanya. Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua atau lebih
kelompok dan satu variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan
perbandingan Sementara itu, studi korelasional
melibatkan korelasi. Untuk itu di dalam makalah ini pemakalah berusaha
menjelaskan tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, keunggulan, contoh
dan langkah-langkah penelitian kausal komperatif
1.2 Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah
1. Apakah pengertian dan tujuan penelitian kausal komperatif ?
2. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada penelitian kausal komperatif?
3. Bagaimanakah ciri-ciri, langka-langkah, dan contoh penelitian kausal komperatif?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan penelitian kausal komperatif.
2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan penelitian kausal komperatif.
3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh penelitian kausal komperatif.
1.4 Manfaat
Makalah
ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.
Secara teoritis, hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi
penelitian pendidikan. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca.
II. PEMBAHASAN
2.1 Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian
kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan
suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu
yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya (Marzuki,
1999:122). Sementara itu, menurut Kerlinger (dikutip Emzir, 2010:119)
penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex post facto
adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan dari
variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada
dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Kemudian, Gay (dikutip Emzir, 2010:119) mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto adalah
penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk
keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.
Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang
diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab
melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya
adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari
faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan
tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto (bahasa
latin ‘setelah fakta’) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari
awal, melainkan langsung melihat hasilnya. Dari hasil yang diperoleh
tersebut peneliti mencoba mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa itu
(Subana dan Sudrajat, 2009:42). Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan atas
pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
2.2 Keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komperatif
Ritz (dikutip Emzir, 2010:123) mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian ini sebagai berikut .
2.2.1 Keunggulan Penelitian kausal komparatif
(1) Metode
kausal komparatif adalah suatu penelitian yang baik untuk berbagai
keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak
dapat digunakan ketika:
(2) Apabila
tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan memanipulasikan
faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara
langsung.
(3) Apabila
pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat
tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan
lain-lain variabel yang berpengaruh.
(4) Apabila
kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak
praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika diragukan/
dipertanyakan.
(5) Studi
kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai
sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam
kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana dan yang sejenis
dengan itu.
(6) Perbaikan-perbaikan
dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol
parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu
lebih dapat dipertanggung jawabkan.
2.2.2 Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif
(1) Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto
adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas
pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus mengambil fakta-fakta
yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau
memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang
dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti
harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau
hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang dimungkinkan
mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan
sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-alternatif
lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.
(2) Sulit
untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan
telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang
diselidiki.
(3) Kenyataan
bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan
interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk
menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat
kompleks.
(4) Suatu
gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda,
tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu
dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
(5) Apabila
saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin sulit
untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
(6) Kenyataan
bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi
implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah
karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak
diketahui atau tidak terobservasi.
(7) Menggolong-golongkan
subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan
golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan, menimbulkan
persoalan-persoalan, karena kategori-kategori seperti itu bersifat kabur
, bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu
tidak menghasilkan penemuan yang berguna.
(8) Studi
komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek
secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai
kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada
variabel bebas adalah sangat sulit.
2.3 Ciri ciri pokok penelitian kausal komparatif
Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto,
artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan
menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif (http://www.infoskripsi.com/Theory/Penelitian-Kausal-Komparatif.htm).
2.4 Prosedur Penelitian Kausal Komparatif
Menurur
Emzir (2010:125) penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima
tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang
memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok
pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data. Sementara itu,
terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi kausal komparatif
sebagai berikut.
(1) Mendefinisikan masalah
(2) Melakukan penelaahan kepustakaan.
(3) Merumuskan hipotesis-hipotesis
(4) Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan.
(5) Merancang cara pendekatannya, antara lain ;
(6) Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
(7) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
(8)
Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas,
sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling
hubungan.
(9) Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
(10) Mengumpulkan dan menganalisis data.
2.5 Contoh Penelitian Kausal Komparatif
Misalnya
seorang dosen mata kuliah berbicara mewajibkan mahasiswa tingkat I
jurusan bahasa Indonesia dihadapan teman-temannya. Diketahui ternyata
ada lancar dan ada yang tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa
Indonesia, padahal mereka padahal mahasiswa jurusan bahasa Indonesia.
Dapat digunakan judul “Pengaruh Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar Rumah,
dan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA terhadap Kemahiran Berpidato
Mahasiswa Tingkat I Jurusan Bahasa Indonesia”.
Identifikasi masalah:
1. Penelitian
beranggapan bahwa ada hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul
diatas terhadap kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA
berpengaruh terhadap kemahiran.
2. Variabel bebas :
1) Bahasa ibu
2) Lingkungan di luar rumah
3) Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3. Variabel terikat : Kemahiran berpidato
4. Rumusan
Masalah: “Apakah faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah,
dan pelajaran bahasa indonesia di SMA berpengaruh terhadap kemahiran
berpidato”.
5. Hipotesis :
“faktor-faktor bahasa ibu, lingkungan di luar rumah, dan pelajaran
bahasa indonesia di SMA berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran
berpidato mahasiswa jurusan bahasa indonesia.
III. PENUTUP
Penelitian
kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki
hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang
terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang
dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai
dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang
mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan
mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data
tertentu. Penelitian kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto,
artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan
menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling
hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian
kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan
masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin
diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan
(5) analisis data. Selanjutnya, dalam penelitian ini juga terdapat
beberapa keunggulan dan kelemahan jika dibandingkan dengan penelitian lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. “Teori Penelitian Kausal Komparatif”. http://www.infoskripsi.com/Theory/Penelitian-Kausal-Komparatif.htm. Diakses tanggal 25 Februari 2011.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.
Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Comments
Post a Comment