Hukum Tajwid
Hukum Huruf Ro'
_ حروف راء _
Pembacaan huruf
ro’ terbagi menjadi dua bagian; tarqiq dan tafkhim. Untuk bacaan ro’ tarqiq (tipis) ketika huruf ro’ berharokat
kasroh( ..ـرِ ),
atau ro’ sukun yang sebelumnya berharokat kasroh( ..ِ.ـرۡ ),
atau ro’ sukun yang sebelumnya ya’ mati( ...ـيۡرۡ), ro’ sukun sebelumnya berharokat kasroh (..ِ.ـرۡــ..) dan setelahnya
huruf istifal(ا,
ب, ت, ث, ج, ح, د, ر, ز, س, ش, ع, ف, ك, ل, م, ن, و, ه, ء, ي). ro’ sukun sebelumnya berharokat kasroh (..ِ.ـرۡــ..) dan setelahnya huruf isti’la’ ( خ, ص, ض, ط, ظ, غ, ق)
dalam kalimat yang terpisah.
Contoh :
رِحۡلَةُ - رِجَالٌ - فِرۡعَوۡنَ - فَاصۡبِرۡ - مِرۡيَةٍ
خَيۡـرٌ - فِيۡ سِدۡرٍ - بَصِيۡـرٌ - حِجۡرٍ - اَنۡذِرۡ قَوۡمَكَ
Untuk selebihnya dari ketentuan itu maka
dibaca tafkhim (tebal) yaitu ketika ro’ mati dalam keadaan :
1. Fatḥah atau
dhomah (رَ – رُ )
2. Sukun yang
didahului dengan fatḥah atau dhomah (ـَ | ـُ ...ـرۡ )
3. Sukun karena
waqof didahului fatḥah atau dhomah (ـَ | ـُ ...ـر )
4. Sukun karena
waqof didahului wau mati yang sebelumnya huruf berharokat dhomah ( ـُ ـوۡر )
5. Sukun karena
waqof yang didahului alif yang sebelumnya huruf berharokat fatḥah (ـَ ـار )
6. Bila sukun dan
didahului hamzah washol diawal kalimat (ٱرۡ )
7. Sukun yang
didahului kasroh tetapi huruf (ـِ ـر .... ) setelahnya adalah huruf
isti’la’ berharokat fathah atau dhomah ( خ, ص, ض, ط, ظ, غ, ق)
Contoh :
اَمۡرٌ - خَيۡرًا - فَانۡظُرۡ - أَرۡبَعَةٌ - شَكُوۡرٍ
- نُكُرٍ - اَلنَّارُ - ارۡجِعِـيۡ - ارۡحَمۡهُمَا - قِرۡطَاسِ - اَلۡمِرۡصَادِ - فِرۡقَةٍ
Selain kedua hukum diatas ada satu hukum
lagi yaitu : huruf ro’ dapat dibaca dengan tafkhim ataupun tarqiq. Hal tersebut
terjadi hanya dalam keadaan :
1. Dalam keadaan
sukun karena wakof, sebelumnya adalah huruf isti’la’ sukun dan sebelumnya lagi
berharokat kasroh
2. Dalam keadaan
sukun sebelunmya kasroh dan sesudahnya huruf isti’la’ berharokat kasroh.
Contoh :
فِرۡقٍ - عَيۡنَ
الۡقِطۡرِ - مِصۡرَ
Comments
Post a Comment