Istilah dalam Al Qur’an
_ اصتلاحات في القرآن _
Istilah dalam Al
Qur’an
Dalam pembacaan
al qur’an ada beberapa istilah istimewa yang harus diketahui agar tidak salah
dalam pengucapannya. Istilah –istilah tersebut adalah :
1. Sajdah
سجدة( ۩ )
Istilah ini terdapat di 15 tempat. Ketika
bertemu dengan ayat ini maka disunahkan untuk melakukan sujud tilawah bagi yang
membaca maupun bagi yang mendengarkan, baik di dalam maupun di luar sholat.
Catatan jika yang membaca tidak melakukan sujud maka yang mendengarkan tidak
disunahkan untuk melakukan sujud.
Bacaan –bacaan yang disunahkan untuk dibaca ketika sujud tilawah :
سُبۡحَانَ رَبِّيَ الۡاَعۡلَى ۳× atau
اَللّٰهُمَّ لَكَ سَجَدۡتُ وَبِكَ اٰمَنۡتُ وَلَكَ
أَسۡلَمۡتُ سَجَدَ وَجۡهِيَ لِلّٰذِيۡ خَلَقَهٗ وَصَوَّرَهٗ وَشَقَّ سَمۡعَهٗ
وَبَصَرَهٗ بِحَوۡلِهٖ وَقُوَّتِهٖ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحۡسَنُ الۡخَالِقِيۡنَ atau
سَجَدَ وَجۡهِيَ لِلّٰذِيۡ خَلَقَهٗ وَصَوَّرَهٗ وَشَقَّ
سَمۡعَهٗ وَبَصَرَهٗ بِحَوۡلِهٖ وَقُوَّتِهٖ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحۡسَنُ
الۡخَالِقِيۡنَ atau
سُبُّوۡحٌ قُدُّوۡسٌ رَبُّ الۡمَلاَئِكَةِ وَالرُّوۡحِ atau
اَللَّهُمَّ اُكۡتُبۡ لِيۡ بِهَا عِنۡدَكَ أَجۡرًا
وَاجۡعَلۡهَا لِيۡ عِنۡدَكَ ذُخۡرًا وَضَعۡ عَّنّٖى بِهَا وِزۡرًا وَاقۡبَلَهَا
مِنّٖى كَمَا قَبَلۡتَهَا مِنۡ عَبۡدِكَ دَاوُدٍ
Contoh :
كَلَّاۗ لَا تُطِعۡهُ وَاسۡجُدۡ وَاقۡتَرِبۡ ۩﴿ العلق :
١٩﴾
وَاِذَا قُرِئَ عَلَيۡـهِمُ الۡقُرۡاٰنُ لَا
يَسۡجُدُوۡنَۗ ۩﴿ الإنشقاق : ۲۱﴾
2.Saktah سكتة ( ــۜــ )
Saktah adalah berhenti sejenak tanpa
mengambil nafas. Di dalam qiro’ah riwayat Hafs, saktah terdapat pada 4 tempat
yaitu :
عِوَجًاۜ قَيِمًا ﴿ الكهفي : ۱-۲ ﴾ مِنۡ مَّرۡقَدِنَاۜ هٰذَا ﴿ يٰسٓ : ٥٢﴾
وَقِيۡلَ مَنۡۜ رَاقٍ ﴿ القيٰمة : ٢٧﴾ كَلَّا بَلۡۜ رَانَ ﴿ المطففين : ١٤﴾
3. Isymam إشمام
Isymam adalah menampakan dhomah yang
terbuang dengan isyarat bibir, cara ini harus langsung melihat guru. Isymam
hanya terdapat pada Yusuf : 11 pada lafal لَاتَأۡمَنَّا ini yang asli katanya adalah لَاتَأۡمَنُنَا .
4. Imalah إمالة
Pembacaan tanda fatḥah yang miring ke
kasroh, bunyi dari imalah adalah é yaitu diantara a dan i. Hukum ini hanya
terdapat pada Hud : 41, بِسۡمِ
اللهِ مَجۡرٰهَا pada kata majroha
dibaca majréha.
5. Tashil تسهيل
Tashil adalah pembacaan hamzah dengan suara
tidak jelas sehingga terdengar ha. Bacaan ini hanya terdapat pada Fushilat : 44
أَ أَعۡجَمِيٌّ
وَّعَرَبِيٌّ pada kata aa’
jamiyyu ketika dibaca terdengar aha’jamiyyu.
6. Naql النقل
Naql adalah memindahkan harokat dari suatu
huruf dari kata aslinya. Hukum ini hanya berada pada Al Ḥujurot :11 بِئۡسَ الۡإِسۡمُ dibaca بِئۡسَ
الِاسۡمُ dengan meng-kasroh-kan lam serta membuang alif di depan dan dibelakang lam
7. Nun wiqoyah نون الوقاية ( ن )
Nun wiqoyah adalah aturan tajwid yang
digunakan untuk mempertahankan tanwin agar tidak hilang ketika bertemu dengan
hamzah washol dengan cara menambahkan nun dengan harokat kasroh.
Contoh :
﴿ الإخلاص : ١ – ۲﴾
8. Shifr mustadir الصفر المستدير ( ْ )
Shifr mustadir adalah tanda bulatan sempurna
yang menunjukan bahwa mad yang bertanda tersebut tidak dibaca ketika waqof
maupun washol.
Contoh :
قَوَارِيۡرَاْ
مِنۡ فِضَّةٍ قَدَّرُوۡهَا تَقۡدِيۡرًا ﴿ الإنسان : ١٦﴾
وَ الصّٰبِرِيۡنَ
وَنَبۡلُوَاْ اَخۡبَارَكُـمۡ ﴿ محمّد : ٣١ ﴾
9. Shifr mustathil
qoim (
) الصفر
المستطيل القائم
Bulatan lonjong yang digunakan sebagai
tanda bahwa mad yang bertanda tersebut tidak dibaca ketika washol tetapi dibaca
ketika waqof.
Contoh :
﴿ الأخزاب : ١٠﴾
... وَ اَطَعۡنَا
الرَّسُوۡلَا ٦٦ وَقَالُوۡا رَبَّنَآ
اِنَّـآ اَطَعۡنَا ... ﴿ الأخزاب : ٦٦﴾
Comments
Post a Comment